Page 129 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 129
FAHRI HAMZAH
DAULAT RAKYAT
Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi
Di tujuh negara Eropa (Inggris, Belgia, Belanda,
Norwegia, Swedia, Denmark, dan Luksemburg) para
raja menyerahkan kekuasaan, dari waktu ke waktu,
kepada parlemen. Penyerahan kekuasaan monarkis
secara bertahap dan permanen kepada partai-partai
di parlemen gagal dalam kelompok kasus ditemukan di
sebagian besar wilayah di dunia. Manipulasi pemerintah
dalam proses pemilihan umum menandai hampir semua
monarki konstitusional yang gagal melakukan transisi ke
parlementerisme.
Hampir semua monarki konstitusional yang gagal,
melakukan manipulasi pemilu yang serius untuk sebagian
besar sejarah mereka. Fenomena ini termasuk yang terjadi
di Irak, Mesir, Portugal, Spanyol, Bulgaria, Rumania, Italia,
Brasil, dan Hongaria. Monarki konstitusional Perancis,
Jepang, dan Yunani juga menderita penipuan pemilu
dalam periode yang substansial.
Dalam kasus-kasus yang berhasil, pencapaian menuju
parlementerisme terjadi secara perlahan. Biasanya
didahului periode kontrol parlementer yang diperpanjang
atas kabinet, monarki mempertahankan inisiatif dalam
menunjuk para menteri, tetapi harus melakukannya
dengan memperhatikan keinginan para anggota
parlemen. Beralih dari tahap ini menjadi parlementerisme
122 DPR.GO.ID