Page 164 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 164

BAB IV
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                        REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA



                 4.2.1.3.  Dengar Pendapat Pre-Legislative
                         sebagai Prosedur Rutin (Reformasi 3)
                   Parlemen     sering  terlambat    memasuki     proses

                 penyusunan kebijakan publik untuk memiliki dampak yang
                 signifikan.  Parlemen  tidak  memiliki  sarana  yang  dapat
                 dimanfaatkan secara rutin untuk memperoleh informasi
                 tentang kebijakan alternatif sebelum keputusan diambil
                 dalam kabinet. Karena itu muncul argumen bahwa jalan
                 paling efektif bagi parlemen untuk berkontribusi dengan
                 gagasan maupun kritik adalah pada sejak awal, jauh
                 sebelum keputusan kabinet diambil.

                   Dalam proposal reformasi ini diajukan mekanisme
                 dimana dalam tahap persiapan untuk tiap pengesahan
                 Undang-undang penting atau kebijakan publik yang

                 signifikan, parlemen menyiapkan semacam kertas posisi.
                 Di dalamnya menguraikan analisis tentatif masalah dan
                 proposal  awal  yang  terkait  dengan  masalah  itu.  Sebuah
                 komite dari  House of Commons (atau Komite gabungan
                 Commons dan  Senate) akan mengundang publik untuk
                 mengetahui reaksi atau usulan atas proposal ini. Dalam
                 melaksanakan sidang-sidang  public hearing terutama
                 mencari alternatif untuk rencana pemerintah. Selain itu
                 juga penilaian atas konsekuensi dari upaya pemerintah

                 maupun program lain yang diusulkan. Komite ini kemudian





                                           157 DPR RI
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169