Page 168 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 168
BAB IV
Dr. Fadli Zon, M.Sc
REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA
independensi dalam perilaku dan sikap anggota parlemen
ini dikembangkan sebelum perubahan kelembagaan,
bukan sebelumnya.
Akhir dari kajian Garner, adalah dua poin umum
rekomendasi. Pertama, penurunan kepercayaan publik dan
rasa hormat terhadap institusi politik dan politisi Kanada
mendorong untuk melihat dengan serius bagaimana bisa
membendung penurunan ini, dan mungkin membawanya
ke arah yang positif. Cara yang paling jelas, dan mungkin
paling mudah, untuk mencapai hal ini adalah perubahan
simbolis seperti etika anggota parlemen yang dijaga secara
ketat. Ini membutuhkan disiplin diri anggota. Mungkin
itu akan membuat berakhirnya beberapa kesenangan dari
permainan politik, tetapi akan menjadi perubahan yang
disambut baik oleh publik.
Kedua, reformasi yang efektif harus berupa
perubahan kecil yang menyeimbangkan hak-hak
pemerintah dan partai-partai oposisi, memastikan
pengelolaan kewajiban parlemen dan pengawasan yang
efektif terhadap kewajiban tersebut. Selain itu, upaya
reformasi harus dilakukan melalui konsultasi dengan
anggota parlemen sendiri, dan dengan semua pihak. 87
87 Christopher Garner, “Reforming the House of Commons: Lessons From the Past and
Abroad”, Canadian Parliamentary Review, Ottawa Vol. 21, Iss. 4, Winter 1998/1999: 28-
32.
161 DPR RI