Page 67 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 67

FAHRI HAMZAH
                                     DAULAT RAKYAT
                           Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi



                 menghasilkan  kondisi  tata  kelola  yang  sama  stabilnya
                 dengan demokrasi parlementer, banyak analis dalam tahap
                 debat ini mengungkapkan bukti empiris yang menunjukkan

                 bahwa dalam sistem presidensial, dimungkinkan untuk
                 merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan tanpa
                 mengganggu tatanan demokrasi, meskipun dalam konteks
                 pelembagaan sistem partai rendah.

                   Menurut Lijphart (1992), kekhasan sistem pemerintah
                 didefinisikan  dalam  hal  faktor  yang  saling  eksklusif.
                 Dalam presidensialisme, kepala pemerintahan memiliki
                 masa jabatan yang ditetapkan secara konstitusional,
                 dan tidak dapat, dalam kondisi normal, dihilangkan
                 dari kekuasaan oleh legislatif. Juga, sistem presidensial
                 memiliki satu orang, seorang eksekutif non-kolegial, dan

                 kepala pemerintahan dipilih secara langsung (atau dalam
                 beberapa kasus secara tidak langsung, seperti di Amerika
                 Serikat) oleh para pemilih. Dalam sistem parlementer,
                 kepala pemerintahan - biasanya disebut perdana menteri
                 - dipilih oleh legislatif dan dapat dihapus dengan mosi
                 tidak percaya legislatif atau kecaman. Dalam sistem ini,
                 perdana menteri dan kabinet membentuk badan eksekutif
                 kolektif yang memiliki proses pengambilan keputusan
                 kolegial. 35



                 35    Araujo, et al, Ibid



                                           54 DPR.GO.ID
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72