Page 65 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 65

FAHRI HAMZAH
                                     DAULAT RAKYAT
                           Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi



                 memerlukan lebih banyak demokrasi dan kompromi.
                 Melalui berbagai kekuatan veto, opsi untuk koalisi, dan
                 fleksibilitas, sistem parlementer mendapatkan dukungan

                 yang lebih luas dan mendapatkan lebih banyak konsensus.
                 Ini dapat berkontribusi untuk membuat kebijakan lebih
                 dapat  diterima  oleh mayoritas yang lebih besar dan
                 minoritas. Secara keseluruhan, sistem ini dapat mengarah
                 pada demokrasi yang lebih berkelanjutan dan inklusif. 33

                   Menurut Elgie (2005), adalah mungkin untuk
                 mengidentifikasi  setidaknya  tiga  tahap  debat  tentang
                 sistem presidensial dalam literatur politik komparatif.
                 Pada tahap pertama, argumen Linzian klasik berlaku, di
                 mana Linz (1978) berpendapat bahwa sistem parlementer
                 lebih unggul daripada sistem presidensial, karena

                 sistem parlementer menawarkan stabilitas politik yang
                 lebih besar dan kapasitas pengambilan keputusan. Linz
                 (1990, 1994) berpendapat bahwa pemilihan independen
                 presiden  dan  legislator  dalam  sistem  presidensial  akan
                 menyebabkan  konflik  yang  berulang  antara  para  aktor
                 ini, dan akan membuat presiden mengklaim legitimasi
                 demokratis yang lebih besar untuk diri mereka sendiri,
                 sebagai perwakilan negara. Selain itu, kata Shugart
                 dan Carey (1992), presidensialisme juga menghadirkan



                 33    Hong, Ibid



                                           52 DPR.GO.ID
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70