Page 60 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 60
BAB I
Dr. Fadli Zon, M.Sc
ISU-ISU KONTEMPORER DEMOKRASI
dalam banyak demokrasi baru, sistem presidensial telah
menjadi pilihan populer terutama ketika para pemimpin
karismatik secara langsung mengejar popularitas publik,
atau ketika daya saing dan kebencian politik begitu ketat
sehingga intoleransi terhadap kelompok-kelompok yang
berlawanan menang melawan budaya kompromi. Dalam
demokrasi modern, kepresidenan dianggap sebagai inti
dari otoritas politik sentripetal. Jadi, apa yang membagi
sistem eksekutif adalah jenis kepemimpinan politik dalam
perspektif kelembagaan.
Sementara sistem presiden-
sial mengandalkan kepemim- Perbedaan struktural
pinan individu, sistem parle- antara sistem
menter didasarkan pada presidensial dan
parlementer
kepemimpinan kolektif. “Sis- menentukan
tem parlementer memiliki karakteristik politik,
eksekutif kolektif atau kolegial yaitu perilaku peserta
sedangkan sistem presidensial dalam sistem, yang
memiliki satu orang, eksekutif pada akhirnya
menghasilkan
non-kolegial” (Lijphart, 1999). produk politik yang
Sistem parlementer tentu saja berbeda.
dapat memiliki kepemimpinan
yang kuat ketika pemerintah dipimpin oleh seorang
individu yang karismatik atau ketika ada perdana menteri
yang diberdayakan secara kelembagaan seperti Kanselir
47 DPR RI