Page 59 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 59
FAHRI HAMZAH
DAULAT RAKYAT
Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi
demokrasi sebelumnya, membangun kembali demokrasi
di negara-negara yang pernah mengalami periode rezim
otoriter, dan ekspansi negara-negara merdeka setelah
runtuhnya komunisme Soviet dan Eropa. Konsekuensi
penting dari ini adalah perhatian diberikan pada aturan
konstitusi yang mengatur persaingan dan pelaksanaan
otoritas politik dalam demokrasi. 31
Dalam praktiknya, sistem presidensial dianggap
sebagai bentuk yang lebih terkonsentrasi pada kekuasaan,
sehingga diharapkan dapat membawa kepemimpinan dan
efisiensi yang kuat dalam proses pengambilan keputusan.
Sebaliknya, sistem parlementer, tidak hanya oleh kebiasaan
dan tradisinya tetapi juga oleh kontrol struktural kabinet,
digambarkan lebih sebagai tipe yang berorientasi pada
konsensus dan membutuhkan proses persuasi dan dialog
yang relatif panjang antara mereka yang terlibat. Dalam
pemikiran para pendiri bangsa AS, kepresidenan tidak
dirancang untuk konsentrasi kekuasaan. Awalnya presiden
memiliki kekuatan politik yang sangat lemah meskipun
akhirnya menjadi lembaga yang paling kuat. Kekuatan
karakteristik winner-take-all mungkin merupakan salah
satu atribut yang membuatnya menarik bagi kebijakan
berbasis konflik, terbagi, atau tradisi. Dengan demikian,
31 Araujo et al, Ibid
46 DPR.GO.ID