Page 55 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 55
FAHRI HAMZAH
DAULAT RAKYAT
Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi
mayoritas. Justru sering dikontrol kelompok minoritas
sebagai hasil format kelembagaan tertentu. Masalah yang
lebih serius adalah bahwa sistem seperti itu menciptakan
kekalahan yang kekal dan orang luar dari permainan
politik. Dalam banyak kesempatan, kaum minoritas
secara permanen dikeluarkan dari otoritas politik. Situasi
ini dapat menyebabkan ancaman sangat kritis terhadap
demokrasi, karena jika beberapa kelompok yang secara
politis signifikan terus-menerus diisolasi dari proses
pengambilan keputusan dan kepentingan mereka
terancam atau, setidaknya, mereka merasa demikian,
tidak ada alasan bagi kelompok-kelompok tersebut untuk
mematuhi peraturan yang ada dan tetap dalam sistem
politik saat ini. 29
Dari pengantar konsep konsosiasionalisme sekitar lima
dekade lalu, Lijphart (1968) menjawab beberapa pertanyaan
paling penting dalam ilmu politik: “Apa saja kondisi yang
mendasari keberhasilan demokrasi? Bagaimana berbagai
bentuk demokrasi merespon berbagai kondisi sosial
dan ekonomi di dunia? Dapatkah demokrasi direkayasa
ke tempat di mana ia saat ini tidak muncul? ”(Wilsford
2000, 1). Strategi Lijphart untuk menjawab pertanyaan-
29 Jae Woo Hong, What Can Institutions Do?: Comparative Analyses of The Effects
of Political Institutions on Governance, Democratic Support and Ethnic Conflict,
Dissertation, Faculty of the Graduate School University of Missouri-Columbia, Juli 2004.
42 DPR.GO.ID