Page 57 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 57

FAHRI HAMZAH
                                     DAULAT RAKYAT
                           Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi



                 untuk mencapai hasil ini. Argumen ini secara implisit
                 memberikan jawaban untuk pertanyaan ketiga di atas:
                 bahwa jenis lembaga tertentu dapat bekerja lebih baik.

                 Dengan demikian, perancang kelembagaan demokrasi
                 baru harus mempertimbangkan untuk menerimanya.
                   Meneliti sistem eksekutif dalam perspektif teoretis
                 dapat menciptakan dua jenis diskusi. Yang pertama adalah

                 tentang kategorisasi berbagai sistem eksekutif mengenai
                 komponen, struktur daya, dan aturan operasional lainnya.
                 Yang kedua adalah tentang efek politik berbeda yang
                 dihasilkan oleh sistem eksekutif yang berbeda, yang
                 biasanya terkait dengan debat “pro dan kontra”.

                   Tidak ada dua sistem eksekutif yang sepenuhnya
                 identik. Namun, demokrasi memiliki beberapa fitur umum
                 lembaga eksekutif, dan di antara mereka ada dua tipe yang
                 umum diadopsi: sistem presidensial dan parlementer.
                 Apa yang membedakan berbagai sistem eksekutif adalah
                 hubungan antara pemimpin kabinet dan badan legislatif.

                 Secara teoritis, sistem presidensial menekankan pada
                 checks  and  balances  kekuasaan  antara  presiden  dan
                 legislatif.  Sementara  sistem  parlementer  menekankan
                 konsentrasi dan penggabungan dua cabang kekuasaan
                 ini.  Dalam  sistem  parlementer,  cabang  eksekutif  secara
                 teknis hanya agen atau proxy dari legislatif. Dengan





                                           44 DPR.GO.ID
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62