Page 10 - MAJALAH AUDITAMA REVIU LAPORAN KEUANGAN SETJEN DPR RI
P. 10

AUDITAMA  |   KEGIATAN PENGAWASAN







            Pengendalian





            Gratifikasi












                          Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001
                  penjelasan pasal 12b ayaT 1 menyatakan bahwa,
                     Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas
                    yang meliputi pemberian uang,  barang, rabat
                   (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
                      perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
                    wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
                 lainnya. Gratifikasi dapat diterima di dalam negeri   Gratifikasi   termasuk   tindak   pidana.   Landasan
                      maupun di luar  negeri dan dapat dilakukan   hukumnya adalah UU 31/1999 dan UU 20/2001 Pasal 12.
                    dengan menggunakan sarana  elektronik atau   Penerima gratifikasi  diancaman pidana penjara seumur
                                       tanpa sarana elektronik.   hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan
                                                              paling lama 20 tahun dan denda  paling sedikit 200 juta
                                                              rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah.
                    erdasarkan Peraturan Sekretaris  Jenderal DPR   Ketentuan  UU  No  20/2001  menyebutkan  bahwa
                    RI  Nomor    16  Tahun  2018,  Gratifikasi  adalah   setiap  gratifikasi  yang  diperoleh  pegawai  negeri
                    pemberian dalam arti luas,   yakni uang,   atau penyelenggara negara adalah suap, tetapi
                    rabat(diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga,   ketentuan  ini  tidak  berlaku  apabila  penerima  gratifikasi
            BBerdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR-   melaporkan gratifikasi yang diterimanya  kepada Komisi
            RI  Nomor    16 Tahun  2018,  Gratifikasi  adalah  pemberian   Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat-lambatnya
            dalam arti luas,  yakni uang, rabat(diskon), komisi, pinjaman   dalam  waktu 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak
            tanpa bunga, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas   tanggal gratifikasi tersebut diterima.
            lainnya  baik yang  diterima di dalam negeri maupun di   Laporan   penerimaan   Gratifikasi   juga   dapat
            luar negeri dan yang  dilakukan dengan menggunakan   disampaikan melalui Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)
            sarana  elektronik atau  tanpa elektronik.        Sekretariat Jenderal  DPR-RI dalam waktu 7 (tujuh) hari
               Mengapa  Gratifikasi  harus  dilaporkan?  Gratifikasi   kerja  sejak  penerimaan  gratifikasi  sebagaimana  diatur
            perlu dilaporkan karena korupsi sering berawal dari   dalam Pasal 13 Peraturan  Sekretaris  Jenderal DPR-
            kebiasaan  yang tidak disadari pegawai negeri dan   RI  Nomor  18  Tahun  2018.  Untuk  menunjang  efektifitas
            pejabat  penyelenggara  negara.  Sebagai  contoh,  Pengendalian  Gratifikasi  di  lingkungan  Sekretariat
            misalnya penerimaan hadiah dalam suatu acara pribadi,   Jenderal  DPR  RI  dibentuk  Unit  Pengendalian  Gratifikasi
            atau menerima pemberian fasilitas  yang tidak   wajar.   atau UPG di Inspektorat Utama sebagai UPG  Koordinator
            Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat pada saat   dan di masing-masing Eselon I sebagai UPG.
            hari raya keagamaan oleh rekanan atau bawahannya.
            Hadiah  atau sumbangan pada saat perkawinan anak dari     Penulis :
            pejabat, Pemberian hadiah ulang tahun atau pada acara-     Drs. Setyanta Nugraha, M.M., QGIA., CGCAE
            acara pribadi  lainnya dari rekanan.                 (Inspektur Utama)


            10   EDISI 01 - TAHUN 2022
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15