Page 22 - MAJALAH AUDITAMA REVIU LAPORAN KEUANGAN SETJEN DPR RI
P. 22
AUDITAMA | PROFIL
menyusun Jabatan Fungsional Analis APBN dan Jabatan
Fungsional Perisalah yang dimana perjuangannya
saat itu sangat keras. Kemudian di Inspektorat Utama,
beliau menginisiasi Internal Audit Charter atau Piagam
Pengawasan Internal untuk membuat standar dalam
pengawasan yang di dalamnya berisi standar audit dan
kode etik auditor. “Saya senang berpikir sehingga dapat
menghasilkan sesuatu yang dapat mengubah atau
memperbaiki sistem menjadi lebih baik”, ucap beliau.
Dinamika organisasi sangat membutuhkan eksistensi
dari pengawasan intern. Berawal dari Renstra, penguatan
pengawasan intern dilakukan. Penguatan tersebut
tercermin dari pengawasan intern yang berasal dari
Eselon III ditingkatkan menjadi Inspektorat atau
setingkat Eselon I. Pengawasan intern hendaknya dapat
menjalankan fungsi sebagai Strategic Partner, fungsi
Consulting dan sebagai Early Warning System (peringatan
dini potensi terjadinya penyimpangan). Di awal
Orientasi saya adalah pembentukannya memang tidak mudah, dikarenakan
semua harus menjadi minimnya pegawai/staf dan pengalaman pada dua bulan
Jabatan Fungsional bulan pertama. Kemudian pada tahun 2016, dengan
Auditor dengan mengikuti dimulainya kelengkapan struktur muncul juga tantangan
baru dikarenakan pejabatnya yang masih mempelajari
Pendidikan dan Pelatihan basis keilmuan auditor. Kemudian, SDM yang dijadikan
Pengawasan (Diklatwas) dan Diklat auditor juga berasal dari bagian pengawasan intern yang
Substansi sebelumnya menjabat di bagian administrasi.
22 EDISI 01 - TAHUN 2022