Page 202 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 202
V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942
Petualangan yang disebut Gerakan 30 September atau Gestapu
itu adalah gerakan kontrarevolusioner karena mengkhianati Revolusi
Indonesia dan Pancasila serta melakukan tindakan-tindakan biadab
di luar perikemanusiaan sehingga menimbulkan banyak korban,
baik di kalangan Pimpinan Angkatan bersenjata maupun kalangan
rakyat. Rakyat pada umunya termasuk buruh, tani, pegawai baik
yang tergabung dalam partai-partai politik serta ormas-ormas yang
progresif revolusioner maupun Angkatan bersenjata mengutuk
sekeras-kerasnya tindakan kontrarevolusioner dari apa yang disebut
Gerakan 30 September dan menuntut pembubaran dari Partai dan
Ormas-ormas yang menjadi dalang dan pelaku dari pada Gestapu
tersebut.
Menimbang pula: bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Gotong
Royong sebagai pembantu Presiden, perIu mendapat keterangan resmi
dari Pemerintah tentang setiap peristiwa penting yang terjadi baik di
dalam negeri maupun di luar negeri. Mengingat: Amanat Presiden/
Penglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Pemimpin
Besar Revolusi Bung Karno dalam sidang Kabinet Peripurna tanggal 6
Oktober 1965 di Istana Mengingat Bogor; Amanat Presiden/Panglima
Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Pemimpin Besar
Revolusi Bung Karno di muka sidang Pantja Tunggal seluruh Indonesia
pada tanggal 23 Oktober 1965.
Amanat dari Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia/Panglima Besar Revolusi Bung Karno di hadapan
7 Partai Politik pada tanggal 27 Oktober 1965 dan pernyataan 7 Partai
Politik sebagai tanggapan atas Amanat tersebut. Amanat Presiden/
Petualangan yang Pangiima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/
disebut Gerakan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno dalam sidang Kabinet Paripurna
pada tanggal 6 November 1965. Surat Keputusan Pimpinan Dewan
30 September
Perwakilan Rakyat Gotong Royong No. 10 dan 13/Pimp/I/’65-’66
atau Gestapu itu tentang pembekuan sementara segala kegiatan anggota-anggota
adalah gerakan DPR-GR yang mewakili Partai Komunis Indonesia (PKI) termasuk
kontrarevolusioner Ormas lainnya yang terlibat atau diduga terlibat dalam Gerakan 30
September. 240
karena mengkhianati
Setelah mendengar pendapat/saran golongan-golongan dalam
Revolusi Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, kemudian diputuskan
dan Pancasila ... Mendukung sepenuhnya kebijakan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong Royong yang telah membekukan sementara segala kegiatan
240 Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 197
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018