Page 198 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 198

V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942



                                                  1965 lewat RRI Jakarta yang masih dikuasai oleh pemberontak, antara
                                                  lain disebutkan bahwa dengan jatuhnya segenap kekuasaan negara ke
                                                  tangan Dewan Revolusi Indonesia, Kabinet Dwikora dengan sendirinya
                                                  berstatus Demisioner. Sampai pembentukan Dewan Menteri baru oleh
                                                  Dewan Revolusi Indonesia, para bekas Menteri diwajibkan melakukan
                                                  pekerjaan-pekerjaan rutin seperti biasa dengan menjaga ketertiban
                                                  dalam departemen masing-masing, dilarang melakukan pengangkatan
                                                  pegawai baru dan dilarang mengambil tindakan-tindakan yang bisa
                                                  berakibat luas terhadap keamanan negara. Selanjutnya, dalam dekrit
                                                  itu diumumkan pula Susunan Dewan Revolusi Indonesia yang terdiri
                                                  atas 45 (empat puluh lima) anggota dan LetKol Untung sebagai ketua,
                                                  bahwa pangkat ketentaraan yang ada ialah paling tinggi pangkat Letnan
                                                  Kolonel. Oleh karena itu, tentara yang mempunyai pangkat di atas
                                                  Letnan Kolonel diwajibkan melapor kepada Letnan Kolonel Untung
                                                  untuk kemudian diturunkan pangkatnya menjadi Letnan Kolonel .
                                                                                                             236
                                                       Kejadian-kejadian pada hari itu tidak hanya terbatas pada
                                                  pengumuman-pengumuman dan dekrit-dekrit, tetapi juga telah
                                                  terjadi pembunuhan secara biadab dan kejam. Sejumlah Jenderal yang
                                                  diumumkan telah ditangkap, empat hari kemudian, yaitu pada tanggal 4
                                                  Oktober 1965 ditemukan bahwa semuanya telah dibunuh secara kejam
                                                  di Lubang Buaya serta dimasukkan dalam satu sumur tua. Setelah
                    Setelah keadaan               diadakan penggalian terhadap sumur tersebut, terdapat pula seorang

                             di Jakarta           perwira pertama, yaitu Letnan P. Tendean, ajudan Jenderal Nasution
                                                  yang menjadi korban ketika mengadakan perlawanan terhadap pasukan
                    dikuasai kembali              G.30.S/P.K.I.yang akan menculik Jenderal Nasution. Jenderal Nasution

                      oleh KOSTRAD                menderita luka-luka ringan, sedangkan anaknya yang masih duduk
                 (Komando Strategi                di Taman Kanak-kanak, Ade Irma Suryani, menderita luka berat dan

                 Angkatan Darat) di               akhirnya meninggal. Pembunuhan kejam itu terjadi pula di daerah-
                                                  daerah, antara lain terhadap Kolonel Katamso, DAN REM 72: Let Kol.
                   bawah pimpinan                 Sugiyono, KAS REM 72 (di Jogjakarta), dan sebagainya.

                    MajDjen. (waktu                    Setelah keadaan di Jakarta dikuasai kembali oleh KOSTRAD
                        itu) Soeharto,            (Komando Strategi Angkatan Darat) di bawah pimpinan MajDjen.

                           berangsur-             (waktu itu) Soeharto, berangsur-angsur keamanan secara fisik dapat
                                                  dipulihkan kembali. KOSTRAD dapat merebut kembali Studio RRI
                  angsur keamanan                 Jakarta, Pos dan Telekom, dan Istana. Penjagaan-penjagaan ketat

                   secara fisik dapat             yang para penjaganya ternyata sebagian besar tidak tahu bertugas
                dipulihkan kembali.               untuk apa, misalnya di MBAD dan DPR-GR, dengan mudah dikuasai
                                                  oleh KOSTRAD. Pada saat itu, Lapangan Udara Halim dapat direbut

                                                  236  Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   193
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203