Page 196 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 196
V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942
Persoalan yang dihadapi Indonesia pada waktu itu ialah,
konferensi harus terus, tetapi misi mengkhawatirkan keamanan pribadi
Presiden Sukarno. Kalaupun ditunda, Indonesia tidak menyetujui
diadakannya Minister Meeting. Pada waktu itu sudah timbul dua blok,
yaitu:
a. RRT, Pakistan, RPA, Syria, Mali, Aljazair
b. Philipina, Jepang, Cylon, Thailand, Mongolia yang dipelopori
oleh India yang dijiwai oleh pangaruh USSR.
Pada tanggal 25 Juni (sore hari) meledaklah bom waktu di gedung
konferensi. Sepuluh orang dari para teknisi yang sedang memasang
alat-alat telekomunikasi menjadi korban dan dua orang dari anggota
delegasi yang berada pada jarak 200 meter dari ledakan menderita luka
berat. Oleh karena itu, delegasi-delegasi RRT, Pakistan, RPA Syria. dan
Mali mengusulkan kepada Pemerintah Aljazair agar sebagai tuan rumah
mengundurkan waktu penjelenggaraan KAA-II tersebut. Usul ini dapat
diterima oleh Pemerintah Aljazair sehingga KAA-II tidak berlangsung.
3.5.4 Gerakan 30 September.
Gerakan 30 September 1965 yang terjadi di Kota Jakarta hampir
sama dengan kejadian pada peristiwa 18 September 1948 di Kabupaten
Madiun. Istilah Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang digunakan oleh
Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun diganti dengan istilah Front
Persatuan Nasional (FPN) dengan berporoskan Nasakom dengan PKI
berperan menjadi aktor bintang utama dan unsur pimpinannya. Pada
prolog G30S, tuntutan PKI terkenal sebagai tuntutan terbentuknya
Kabinet Nasakom, tuntutan tersebut mulai dilancarkan sejak tahun
1963. Pada tahun 1963 di Ibu Kota Jakarta mulai terlihat coretan-
coretan dinding yang pada intinya menuntut terbentuknya Kabinet
Gerakan 30 Nasakom (Nasionallis, Agama, dan Komunis). 234
September 1965 Setelah beberapa orang Komunis berhasil masuk dalam kabinet
yang terjadi di Kota Dwikora, pada tanggal 22 September 1965, delapan hari sebelum
Jakarta hampir sama terjadinya peristiwa, D.N. Aidit dalam ceramah yang diselenggarakan
oleh Departemen Perkebunan di Bogor, mengatakan bahwa “Tentang
dengan kejadian ikutnya saya dan beberapa orang Komunis lainnya dalam Kabinet
pada peristiwa 18 menunjukkan bahwa Kabinet sekarang ini barua” mambu-mambu”
September 1948 di alias berbau Nasakom”. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Pancasila
Kabupaten Madiun. hanya sebagai alat pemersatu dan setelah persatuan dapat dicapai,
234 Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 191
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018