Page 192 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 192

V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942



                                                  Malaysia ditolak dan tidak akan diadakan pembicaraan lagi, Presiden
                                                  Sukarno menganjurkan kepada rakyat untuk menggalang kekuatan
                                                  dan potensi di dalam negeri untuk menjamin kelangsungan revolusi
                                                  Indonesia dan untuk menghadapi bahaya yang selalu mengancam .
                                                                                                              229
                                                       Anjuran Presiden Soekarno itu diucapkan dalam pidato
                                                  konferensi Presidium Kabinet Tunggal seluruh Indonesia di Istana
                                                  Negara Jakarta, 16 Maret 1964. Dalam pidato tersebut, Presiden
                                                  Sukarno mengomandokan adanya gerakan Sukarelawan Indonesia
                                                  untuk mengimbangi adanya mobilisasi massa umum di Malaysia. Satu
                                                  hari kemudian DPR-GR mengeluarkan suatu Pernyataan Pendapat,
                                                  yang pada prinsipnya menyatakan dukungan sepenuhnya kepada
                                                  komando tersebut. Di samping itu, segenap Pimpinan DPR-GR dan
                                                  seluruh Anggota DPR-GR menyatakan menjadi Anggota Gerakan
                                                  Sukarelawan. Sebagai tindakan yang nyata dalam bidang legislatif
                                                  terhadap Komando Gerakan Sukarelawan, DPR-GR mengambil peran
                                                  pemrakarsa untuk mengajukan suatu Rancangan Undang-Undang
                                                  tentang Gerakan Sukarelawan. Pimpinan DPR-GR pada tanggal 24
                                                  Maret 1964 membentuk suatu Panitia Chusus yang diberi tugas
                                                  untuk menyusun Rancangan Undang-Undang tersebut. RUU tentang
                                                  Gerakan Sukarelawan ini yang kemudian disetujui oleh DPR-GR
                                                  maupun Pemerintah dalam rapat Paripurna tanggal 30 Juni 1964. RUU
                                                  ini mengatur soal pengorganisasian, kepemimpinan, perlindungan
                                                  hukum, serta jaminan sosial bagi para sukarelawan. Dengan adanya
                                                  undang-undang tersebut (Undang-undang No. 9 tahun 1964, Lembaran
                                                  Negara No. 72, tentang Gerakan Sukarelawan Indonesia), terdapat
                                                  landasan hukum untuk menggerakkan para sukarelawan dan mengatur
                                                  penampungannya.
                  Anjuran Presiden                     Selanjutnya, pada tanggal 27 April 1964, Pemerintah
                        Soekarno itu              menyampaikan keterangan mengenai kebijaksanaan dalam 5 bulan

                  diucapkan dalam                 sebelumnya, yang diutarakan pula mengenai kebijaksanaan Pemerintah
                                                  dalam persoalan Malaysia. Berkenaan dengan keterangan Pemerintah
                  pidato konferensi               ini, DPR-GR mengeluarkan suatu pernyataan pendapat, yang pokok-
                 Presidium Kabinet                pokok prinsipnya adalah sebagai berikut.

                    Tunggal seluruh                    1.  DPR-GR mendukung sepenuhnnya pendirian Pemerintah

                Indonesia di Istana                       untuk dibawah pimpinan Presiden/Pemimpin Besar Revolusi
                 Negara Jakarta, 16                       lebih meningkatkan lagi perjuangan menentang imperilisme
                                                          dan kolonialisme, khususnya pelaksanaan konfrontasi total
                          Maret 1964                      terhadap Malaysia ;




                                                  229  Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   187
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197