Page 195 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 195

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                          politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam
                                                          kebudayaan diterima oleh Konferensi AA II sebagai senjata
                                                          dalam melawan neo-kolonialisme ;
                                                       8. Menganjurkan kepada segenap rakyat Afrika-Asia agar
                                                          berusaha sekeras-kerasnya mensukseskan Konferensi AA II
                                                          untuk meratakan jalan bagi terlaksananya Conefo.
                                                       9. Menganjurkan kepada segenap Rakyat Indonesia agar tetap
                                                          memelihara persatuan nasional progresip-revolusioner
                                                          berporoskan Nasakom dan mempertinggi kewaspadaan
                                                          nasional serta memperkuat ketahanan nasional disegala
                                                          bidang dalam menghadapi segala kemungkinan agresi,
                                                          intervensi dan subversi kaum Nekolim dan antek-anteknya.
                                                       10. Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk berdo’a
                                                          agar dengan Rahmat Yang Maha Esa, Presiden Soekarno
                                                          dan segenap rombongan delegasi Indonesia diberikan
                                                          segala kekuatan lahir maupun bathin untuk mensukseskan
                                                          Konperensi AA-II sesuai dengan harapan rakyat Indonesia
                                                          dan agar senantiasa berada dalam keadaan sehat wal’afiat.  232
                                                       Kudeta di Aljazair yang terjadi 19 Juni 1965 telah mengakibatkan
                   Kudeta di Aljazair             13 negara Asia-Afrika Commonwealth (termasuk Pakistan) mengusulkan
                      yang terjadi 19             agar KAA II ditunda. Misi Indonesia yang pada waktu itu sudah berada

                     Juni 1965 telah              di Paris menyesuaikan diri dengan Statement Pemerintah Republik
                                                  Indonesia di Bogor yang selain mengakui Pemerintah baru Aljazair di
                 mengakibatkan 13                 bawah pimpinan Kolonel Boumidiene (menggantikan Ben Bella) juga

                 negara Asia-Afrika               menginstruksikan kepada delegasi Republik Indonesia untuk tetap
                    Commonwealth                  mengusahakan diteruskannya KAA-II di Aljazair.
                                                       Pada waktu itu, berita-berita resmi dari Aljazair sangat sedikit
                (termasuk Pakistan)               yang sampai di Paris dan di kalangan misi sudah timbul kebimbangan
                 mengusulkan agar                 tentang keamanan fisik pribadi Presiden Sukarno. Dr. Soebandrio

                      KAA II ditunda.             selaku pimpinan misi di Paris belum berani memberikan ketegasan
                                                  dan hanya mengawatkan kepada Presiden Soekarno yang sudah
                                                  berada di Cairo, boleh datang dan boleh tidak. Ketika misi Indonesia
                                                  sudah sampai di Aljazair (mendahului Presiden Soekarno yang masih
                                                  mengikuti KTT-Kecil, Indonesia, RPA, Pakistan, RRT di Cairo), di Aljazair
                                                  keadaan sangat tegang. Di antara negara peserta sudah hadir 32 negara
                                                  dan yang belum datang 24 negara. Delegasi India mengusulkan supaya
                                                  KAA-II ditunda dan menteri yang sudah ada supaya mengadakan
                                                  musyawarah menteri.  233


                                                  232  Ibid
                                                  233  Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia




                                     dpr.go.id   190
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200