Page 194 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 194

V OLK SR AAD PERIODE 1931 – 1942



                                                       Mengenal maksud Indonesia untuk memasukkan Kalimantan
                                                  Utara dalam negara merdeka  baru mendapat sanggahan  tidak
                                                  langsung dari pihak India. Sementara itu, mengenai ikut sertanya
                                                  USSR juga menjadi persoalan keikutsertaan Malaysia, tetapu yang akan
                                                  memutuskannya ialah KTT.
                                                       Mengenai persoalan tempat dan waktu diserahkan kepada
                                                  negara-negara Afrika. Pandangan semula tertuju ke Kairo yang
                                                  memiliki fasilitas-fasilitas teknis, tetapi akhirnya ditetapkan di Aljazair.
                                                  Rencana awalnya ialah pada Dasa Warsa ke-I dari AA I (April 1965),
                                                  tetapi akhirnya penyelenggaraan KAA II diundur sampai tanggal 24
                                                  Juni 1965. DPR-GR pada rapat plenonya tanggal 22 Juni 1965 telah
                                                  mengesahkan sebuah Pernyataan Pendapat tentang Dukungan
                                                  Terhadap Delegasi Republik Indonesia I ke Konferensi Asia Afrika II di
                                                  Aljazair dalam Diktum selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
                                                       1.   Mendukung dan memberi kepertcayan penuh kepada
                                                          delegasi R.I. ke Konperasi AA ke II yang dipimpin oleh P.J.M
                                                          Presiden/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
                                                       2.  Menyokong sepenuhnya Statement Pemerintah tanggal 20
                            Mengenai                      Juni 1965;

                  persoalan tempat                     3.  Menganjurkan agar delegasi Indonesia dengan teguh
                           dan waktu                      dan bijaksana terus membina persatuan revolusioner

                diserahkan kepada                         negara AA dalam melawan imperialisme, kolonialisme
                                                          dan neokolonialisme, dan dalam mempererat hubungan
                     negara-negara                        persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan

                                 Afrika.                  dibidang politik, ekonomi dan kebudayaan;
                                                       4.  Agar Konferensi AA ke-II mengambil keputusan-keputusan
                                                          yang bersifat mendorong dan meningkatkan perjuangan
                                                          Rakyat AA melawan nekolim yang dipelopori oleh imperialis
                                                          Amerika Serikat, yang terus menerus melancarkan agresi,
                                                          intervensi dan subversi terhadap negara-negara dan Rakyat-
                                                          rakyat AA;
                                                       5.  Agar Konferensi  AA ke-II dengan tegas menolak turut
                                                          sertanya antek-antek Nekolim seperti Malaysia, Korea
                                                          Selatan, Vietnam Selatan, Israel dan Konggo-Tshombe ;
                                                       6.  Agar Konferensi AA ke-II tetap berpegang teguh kepada
                                                          kebijaksanaan musyawarah untuk mufakat
                                                       7.   Agar prinsip-prinsip yang patriotik sebagaimana telah
                                                          diputuskan dalam M.M.A.A. ke-II, yaitu: bedaulat dalam







                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   189
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199