Page 285 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 285
DPR -GR D AN KEBIJ AKAN PAD A MA S A
DEMOKR A SI TERPIMPIN
Upacara Pembentukan dan
Pelantikan DPR-GR
Sumber: http://www.netralnews.com/
news/singkapsejarah/read/59896/
soekarno-bubarkan-dpr-hasil-pemilu-
1955-dan-bentuk-dpr-gr
Foto di atas menggambarkan suasana pelantikan anggota
DPR-GR. Dalam upacara pelantikan tersebut, Presiden Sukarno
memberikan amanatnya, bahwa tugas DPR-GR adalah melaksanakan
Manipol, merealisasikan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera), dan
melaksanakan Demokrasi Terpimpin. Selanjutnya, pada upacara
pelantikan wakil-wakil ketua DPR-GR tanggal 5 Januari 1961, Presiden
Sukarno kembali menjelaskan dan menegaskan kedudukan DPR-GR,
bahwa DPR-GR adalah pembantu presiden/mandataris MPRS dan
memberi sumbangan tenaga kepada Presiden untuk melaksanakan
segala sesuatu yang ditetapkan MPRS. Hal ini memperjelas bahwa,
DPR-GR bukan lagi sebagai lembaga tinggi negara sesuai ketentuan
Keanggotaan DPR- UUD 1945, melainkan hanya mengemban tugas sebagai lembaga yang
GR periode 1960- membantu pemerintah. Pernyataan Soekarno tersebut dapat dilihat
dalam pidatonya sebagai berikut: 383
1965 ini disusun
sesuai dengan “DPR-GR mempunyai tugas satu, membantu
Penetapan Presiden Pemerintah, artinya pula membantu kepada segenap
No. 4 tahun 1960, rakyat Indonesia untuk merealisasikan USDEK,
untuk merealisasikan Sosialisme Indonesia, sebab
yaitu anggota untuk itulah rakyat berjuang.”
dianggap mewakili
golongan politik Keanggotaan DPR-GR periode 1960-1965 ini disusun sesuai
dan golongan dengan Penetapan Presiden No. 4 tahun 1960, yaitu anggota dianggap
karya. mewakili golongan politik dan golongan karya. Semua anggota diangkat
383 Marbun, op.cit., hlm. 115
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 283
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018