Page 289 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 289
DPR -GR D AN KEBIJ AKAN PAD A MA S A
DEMOKR A SI TERPIMPIN
Poerwadi yang telah lebih dahulu menjabat kedudukan Sekretaris. 390
Selanjutnya, berturut-turut Soehadi Tjondrokoesoemo dan
Djoko Soemarjono S.H. (merangkap Sekretaris), ditetapkan sebagai
Kepala-kepala Biro Sekjen dan Biro Perundang-undangan. Sementara
itu, kedudukan Kepala Biro Tata-Usaha dan Kepala Biro Khusus
untuk sementara dirangkap oleh para Sekretaris, S. Poerwadi dan
Islan. Beberapa bulan kemudian rangkap jabatan ini diakhiri, dengan
penunjukan M. Widarma dan Moh. Oesin sebagai Kepala Biro Tata-
Usaha dan Kepala Biro Khusus. 391
Melalui Keputusan No. 51/Pimp/1962 tanggal 26 Oktober
1962, ditetapkan Pokok-pokok Organisasi Sekretariat DPR-GR yang
baru. Keputusan tersebut menegaskan, bahwa Sekretariat DPR-
Melalui Keputusan
GR, dengan Pimpinan DPR-GR sebagai badan pengawas tertinggi,
No. 51/Pimp/1962 merúpakan Badan Pelaksana kebijakan Pimpinan DPR-GR serta Badan
tanggal 26 Oktober Penyelenggara urusan kepaniteraan serta urusan kerumahtanggaan
1962, ditetapkan DPR-GR. Berdasarkan keputusan baru tentang reorganisasi sekretariat
DPR GR tersebut, Sekretariat DPR-GR kemudian disusun menjadi 3
Pokok-pokok
Biro, yaitu Biro 1 (Umum), Biro II (Per-undang-undangan) dan Biro
Organisasi Sekretariat III (Tata-Usaha). Masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Biro
DPR-GR yang baru. (kecuali Biro II dipimpin oleh Sekretaris-kepala Biro). Pimpinan dari
seluruh Sekretariat terdiri dari 2 pejabat, yaitu Sekretaris Umum dan
Wakil Sekretaris Umum (kemudian disingkat dengan: Sekum dan
Wasekum). 392
Biro-biro ini susunannya kurang lebih sama dengan susunan
biro-biro dari tahun 1961. Perbedaannya hanyalah dari istilah ‘Urusan’
dari Biro yang lama diganti menjadi ‘Bagian’ pada Biro yang baru. Oleh
karena itu, Biro I (Biro Umum) terdiri atas 3 Bagian yang sama dengan 3
Urusan dari Biro Sekjen terdahulu; Biro II (Biro Per-undang-undangan)
hampir sama dengan Biro Perundangan-undangan terdahulu,
hanya tanpa Bagian “Penelitian-penelitian”; sedangkan Biro III (Biro
Tata-Usaha) meliputi urusan Tata-Usaha dan Khusus tanpa Bagian
“Percetakan dan Penerbitan”. 393
Dalam melaksanakan pekerjaan dan perencanaan, Pimpinan
Sekretariat dibantu oleh Staf Sekretaris Umum, yang berbeda dengan
Staf Sekjen terdahulu. Staf Sekretaris Umum ini terdiri atas pejabat
yang tidak merangkap jabatan-jabatan lain. Selanjutnya kedudukan
390 Ibid., hlm. 310
391 Ibid.
392 Ibid., hlm. 310-311
393 Ibid., hlm 311-312
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 287
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018