Page 281 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 281

DPR -GR D AN KEBIJ AKAN PAD A  MA S A
                                                                                         DEMOKR A SI TERPIMPIN



                                                  Tugas DPAS  adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan
                                                  mengajukan usul kepada pemerintah.  374
                                                       Selain pembentukan MPRS dan  DPAS,  pemerintah juga
                                                  membentuk Lembaga Negara DPR.  DPR adalah salah satu lembaga
                                                  tinggi negara di dalam susunan ketatanegaraan Indonesia. Lembaga
                                                  ini merupakan lembaga perwakilan rakyat yang terdiri atas anggota
                                                  partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui mekanisme
                                                  pemilihan umum legislatif. Ada pun sejarah DPR Republik Indonesia
                                                  ini tidak dapat dilepaskan dari keberadaan KNIP (Komite Nasional
                                                  Indonesia Pusat) yang dibentuk tahun 1945.
                                                       Pada awal kemerdekaan Indonesia, lembaga-lembaga negara
                                                  yang diamanatkan oleh UUD 1945 belum dibentuk. Oleh karena itu,
                                                  sesuai dengan pasal 4 dalam aturan peralihan UUD 1945 dibentuklah
                                                  sebuah komite, yaitu KNIP yang merupakan cikal bakal badan
                                                  legislatif di Indonesia. KNIP sebagai MPR sempat melaksanakan sidang
                                                  sebanyak enam kali dan ketika menjalankan tugas dan fungsi sebagai
                                                  DPR dibentuk Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BP KNIP) yang
                                                  menghasilkan 133 RUU dan berbagai pengajuan Mosi, Resolusi, Usul,
                                                  dan lain-lain. DPR kemudian dibagi menjadi beberapa kubu partai,
                                                  yaitu partai pemerintah, partai oposisi, dan partai netral.
                                                                                                      375
                                 Selain                Tugas dan wewenang DPR secara formal cukup banyak.

                      pembentukan                 Beberapa di antaranya adalah membentuk undang-undang yang
                                                  dibahas bersama dengan presiden untuk mendapat persetujuan
                   MPRS dan DPAS,                 bersama, membahas dan memberikan persetujuan terhadap Perpu

                   pemerintah juga                yang diajukan oleh presiden untuk menjadi Undang-Undang (UU),
                        membentuk                 menerima Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan oleh

                            Lembaga               Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kemudian membahasnya bersama
                                                  DPD dan presiden, membahas RUU yang diajukan oleh presiden atau
                        Negara DPR.               DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah dan menyertakan DPD

                                                  sebelum diambil persetujuan bersama antara DPR dan Presiden, dan
                                                  tugas-tugas lainnya. Selain itu, DPR juga memiliki beberapa fungsi yaitu
                                                  fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.
                                                       Presiden Soekarno juga menegaskan bahwa DPR baru hasil
                                                  retooling (DPR- GR) ini harus menaati UUD 1945 dan dapat bekerja
                                                  sama dengan pemerintah. penentang kebijakan ini harus keluar dari
                                                  keanggotaannya di DPR. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada



                                                  374   Diah Irawati, Ibid.
                                                  375  http://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/59896/soekarno-bubarkan-dpr-
                                                    hasil-pemilu-1955-dan-bentuk-dpr-gr ; lihat juga: Depkominfo, op.cit., hlm 82-84)




                         SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   279
                           REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286