Page 180 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 180

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   Undang-undang ini akan merupakan pengejawantahan dari UUD ‘45
                                                   dan Pancasila.
                                                           K.H.M. Ali Jaf’ie juru bicara dari Fraksi PPP, menyatakan
                                                   Fraksi Persatuan Pembangunan sejak semula dan pertama kali
                                                   mempelajari RUU Perkawinan ini, senantiasa berada dalam jiwa dan
                                                   semangat Pancasila dan UUD 1945 dan telah berusaha memahami
                                                   RUU Perkawinan ini dengan segala rangkaiannya. Oleh karena itu
                                                   dalam Pemandangan Umumnya menyampaikan appeal baik kepada
                                                   Pemerintah maupun kepada Dewan, mengajak semua pihak bahu-
                                                   membahu untuk mengamankan pendirian dan maksud serta niat
                                                   Bapak Presiden Suharto yang telah dinyatakannya baik dalam pidato
                                                   kenegaraan pada tanggal 16 Agustus 1973, maupun dalam pidato
                                                   beliau pada Peringatan lsra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW yang
                                                   menyangkut dan bertalian dengan RUU Perkawinan ini.
                                                           Fraksi Karya Pembangunan, menyatakan: Fraksi Karya
                                                   Pembangunan melihat bahwa penyusunan RUU tersebut didasarkan
                                                   atas falsafah Pancasila, UUD 1945 dan TAP MPR No. IV/MPR/1973, serta
                                                   secara materiel RUU tersebut berusaha menampung kesadaran hukum
                                                   yang hidup dalam masyarakat dan sekaligus memberikan pengarahan
                                                   untuk terbinanya kehidupan hukum sesuai dengan Wawasan Nusantara

                    Fraksi PDI antara              di bidang hukum. Memahami kenyataan di atas, maka dengan tetap
               lain menyampaikan                   memegang semangat dan jiwa RUU tentang Perkawinan yang diajukan
                          bahwa RUU                oleh Pemerintah, Fraksi Karya Pembangunan menghadapi realitas
                          Perkawinan               yang harus diterima dengan tangan terbuka. Karena betapapun juga
                      bagi Fraksi PDI              suatu UU diciptakan untuk kepentingan seluruh masyarakat, sedang
                                                   masyarakat memiliki kesadaran hukum yang pluralitis dengan tingkat
               merupakan langkah                   perkembangan yang berbeda, selanjutnya berbeda pula kesediaannya
                                 maju...           untuk menerima konsepsi-konsepsi baru. Fraksi Karya Pembangunan

                                                   mengundang perhatian Pemerintah untuk secepat-cepatnya membuat
                                                   Peraturan-peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU ini yang
                                                   sebentar lagi akan disetujui untuk disahkan menjadi Undang-undang.
                                                           Berdasarkan alasan-alasan secara panjang lebar yang
                                                   dikemukakan terdahulu, maka Fraksi Karya Pembangunan menyatakan
                                                   persetujuannya atas RUU tentang Perkawinan untuk disahkan menjadi
                                                   Undang-undang, dengan beberapa tambahan dan pengurangan serta
                                                   perubahan-perubahannya sebagaimana telah disetujui bersama dalam
                                                   pembicaraan tingkat III, antara Menteri Agama dan Menteri Kehakiman
                                                   selaku wakil Pemerintah dengan Panitia Kerja RUU Perkawinan dalam
                                                   rapatnya pada tanggal 20 Desember 1973.





                                       dpr.go.id   174





         Bab III.indd   174                                                                                         11/21/19   18:10
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185