Page 177 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 177

MENGU ATNYA  PENGARUH ORDE B ARU
                                                                                               DI DPR (19 71 - 19 77)



                                                   Selanjutnya mereka mengingatkan Pemerintah agar segala tindakan
                                                   dan langkahnya senantiasa berdasarkan kepada hukum dan bukan
                                                   pada kekuasaan.
                                                           Pada  saat  berlangsungnya  Sidang  Pleno  DPR  tanggal  27
                                                   September 1973, yang beracarakan Pembicaraan Tingkat II Jawaban
                             ...terjadilah         Pemerintah terhadap Pemandangan Umum para Anggota atas
                     kegaduhan oleh                RUU Perkawinan, terjadilah kegaduhan oleh sekelompok pemuda-
                           sekelompok              pemudi Islam sekitar 500 orang yang menerlakkan yel-yel anti RUU
                    pemuda-pemudi                  Perkawinan. Bermula dari Balkan, kemudian menjalar ke Ruang Pleno.
                          Islam sekitar            Peristiwa ini dikenal  dengan nama Peristiwa Akhir Sya’ban. Pada
                     500 orang yang                saat itu Menteri Agama sedang membacakan Jawaban Pemerintah.
                          menerlakkan              Ketika Menteri sedang menguraikan pasal demi pasal, dan baru
                     yel-yel anti RUU              berlangsung lebih kurang 20 menit, maka terjadilah keributan tersebut.

                           Perkawinan.             Pimpinan Sidang Demo Pranoto, didampingi Drs. Soemiskum tidak
                                                   berhasil menenangkan massa, kemudian menghentikan Sidang dan
                                                   menganjurkan kepada para Anggota untuk meninggalkan Ruang
                                                   Sidang, karena suasana tidak makin mereda.
                                                         Pemuda-pemuda tersebut yang pada umumnya pelajar-pelajar
                                                   Islam kemudian menduduki kursi-kursi dan meja Pimpinan sambil
                                                   berteriak-teriak yang intinya tidak setuju dengan RUU Perkawinan.










                              Keterangan:  Ketua
                               DPR ldham Chalid
                          berusaha menenangkan
                           massa sewaktu terjadi
                         keributan di gedung DPR
                            tangga/21September
                             1973 mengenai RUU
                                    Perkawinan.


                                                         Ketua DPR-RI K.H. Dr. ldham Chalid dan Ketua Fraksi K.H. Masykur
                                                   yang datang kemudian ke Ruang Pleno, tidak berhasil menenangkan
                                                   massa. Bahkan Ketua DPR K.H. Dr. ldham Chalid berusaha meyakinkan
                                                   mereka, dengan mengatakan “dalam RUU ini Aqidah Agama tetap
                                                   dipegang teguh”. Menghadapi situasi yang demikian, dengan cepat dan
                                                   tepat Team Keamanan dari Kodam V Jaya bertindak cukup bijaksana,
                                                   sambil menunggu bantuan dari SKOGAR, merekapun bersiap siaga





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   171
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab III.indd   171                                                                                         11/21/19   18:10
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182