Page 192 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 192

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                         Peristiwa Malari bisa dikatakan sebagai titik awal perlawanan
                                                   terhadap Soeharto secara besar-besaran, ditandai dengan adanya aksi
                                                   pembakaran, perusakan, dan kerusuhan yang menyebabkan beberapa
                                                   korban meninggal dan luka-luka. Sebelum Malari memang telah ada
                                                   aksi mahasiswa menggugat, aksi Golongan Putih dan sebagainya.
                                                   Tetapi tidak mampu mengikutsertakan massa dalam jumlah yang
                                                   cukup signifikan. Namun peristiwa Malari bagi generasi muda yang
                                                   lahir pada tahun 1973 tidak cukup dikenal dengan baik. Bagi mereka,
                                                   peristiwa Malari adalah “Peristiwa ribut-ribut di Monas”. Ada juga yang
                                                   melihat peristiwa Malari sebagai konspirasi para jenderal yang tidak
                                                   memiliki sandaran politik dalam struktur kala itu, dengan memakai
                                                   mahasiswa untuk dijadikan alat politik terhadap para petinggi Orde
                                                   Baru saat itu. Apa pun yang dikatakan oleh generasi muda, namun
                        Ada juga yang              bagi para pelaku Malari, peristiwa Malapetaka 15 Januari itu adalah
                    melihat peristiwa              momentum awal memanfaatkan kontradiksi di kalangan militer untuk
                        Malari sebagai             mempertajam kekuatan-kekuataan pro status quo dengan kekuatan
                       konspirasi para             yang pro-perubahan bagi kepentingan rakyat banyak.
                  jenderal yang tidak
                   memiliki sandaran                     3.7.3.3. Respon DPR Terhadap Peristiwa Malari 1974   189

                          politik dalam                  Peristiwa 15 Januari 1974 yang biasa disebut dengan peristiwa
                     struktur kala itu...          Malari, adalah merupakan peristiwa yang tidak berdiri sendiri,
                                                   karena beberapa bulan sebelumnya sudah ada gerakan-gerakan yang
                                                   dilakukan oleh generasi muda dan mahasiswa yang tujuannya ingin
                                                   memberikan koreksi terhadap kebijaksanaan Pemerintah di bidang
                                                   politik dan ekonomi yang mereka nilai tidak sesuai dengan aspirasi
                                                   rnereka.
                                                           Kejadian-kejadian pada tanggal 15 Januari 1984 tersebut telah
                                                   didahului oleh serangkaian aksi-aksi di antaranya berupa demonstrasi-
                                                   demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar, yang bermula
                                                   pada tanggal 14 Januari 1974 bertepatan dengan kunjungan kenegaraan
                                                   P.M. Jepang Kakue Tanaka di Indonesia dan berlanjut sampai tanggal
                                                   15 dan 16 Januari 1974. Peristiwa-peristiwa tersebut di antaranya
                                                   berupa demonstrasi-demonstrasi yang diikuti oleh tindakan kekerasan
                                                   berupa penghancuran, dan pengrusakan gedung-gedung milik
                                                   Perusahaan patungan Indonesia - Jepang dan kendaraan-kendaraan
                                                   bermotor buatan Jepang, pembakaran pasar-pasar dan toko-toko
                                                   milik Cina (WNI), perampokan harta benda milik rakyat. Semuanya itu


                                                   189   DPR RI Periode 1971—1977. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
                                                      Jakarta. 1983. Hal. 110-113.




                                       dpr.go.id   186





         Bab III.indd   186                                                                                         11/21/19   18:10
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197