Page 196 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 196

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                         3.7.4.1. Pernyataan Pendapat RPR-RI tanggal 27
                                                         Desember 1975 tentang Proses Dekolonisasi Timor
                                                         Portugis.
                                                         Usul pernyataan pendapat ini diajukan oleh Widyapranata dkk.
                                                   (sebanyak 21 Anggota) dengan suratnya kepada Pimpinan DPR-RI
                                                   pada tanggal 25 September 1975. Sebagai pertimbangan dari usul
                                                   pernyataan pendapat tersebut ialah bahwa kejadian-kejadian terakhir
                     Bahwa keadaan                 di Timor Portugis tidak sesuai dengan janji Pemerintah Portugis dalam
                       kacau di Timor              rangka pelaksanaan Politik Dekoloniasi. Bahwa dengan kedatangannya
                        Portugis yang              puluhan ribu pengungsi secara bertubi-tubi itu, roda Pemerintahan di
                      mengakibatkan                Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya dan di Kabupaten Belu,
                          mengalirnya              Timor Tengah Utara, Alor dan Timor Tengah Selatan pada khususnya,
                         puluhan ribu              mengalami gangguan. Bahwa keadaan kacau di Timor Portugis yang

                           pengungsi-              mengakibatkan mengalirnya puluhan ribu pengungsi-pengungsi ke
                         pengungsi ke              wilayah Republik Indonesia dapat mengancam stabilitas keamanan
                    wilayah Republik               di wilayah Republik Indonesia dan dapat mengganggu jalannya
                            Indonesia...           pembangunan di Indonesia.
                                                         Setelah penjelasan para pengusul atas usul pernyataan
                                                   pendapat tersebut disampaikan oleh Widyapranata dalam  rapat
                                                   Pleno DPR tanggal 27 September 1975, maka keempat Fraksi langsung
                                                   memberikan Stemmotiveringnya melalui juru bicara masing-masing,
                                                   yaitu Drs. Safaruddin Tan Pono dari Fraksi ABRI, AA. Bere Tallo
                                                   dari Fraksi Karya Pembangunan, Sani Fenat Gregorius dari Fraksi
                                                   Partai Demokrasi Indonesia dan A. Rachman Hasan dari Fraksi
                                                   Persatuan Pembangunan. Kemudian setelah Pemerintah memberikan
                                                   pendapat/sambutan, dalam hal ini diwakili oleh Menteri Luar Negeri
                                                   Ad Interim Jenderal M. Panggabean, maka rapat Pleno DPR-RI tanggal
                                                   27 September 1975 telah menyetujui adanya Pernyataan Pendapat
                                                   DPR-RI tentang Proses Dekolonisasi Timor Portugis, yang diktumnya
                                                   berbunyi sebagai berikut:
                                                         1.   Mendukung sepenuhnya slkap dan kebijaksanaan Pemerintah
                                                            Republik Indonesia serta langkah-langkah selanjutnya yang
                                                            lebih kongkrit lagi dalam menghadapi proses dekolonisasi
                                                            daerah Timor Portugis.
                                                         2.  Menyatakan prihatin terhadap keadaan dan penderitaan
                                                            kaum pengungsi dari daerah Timor Portugis.
                                                         3.  Mengutuk kekejaman-kekejaman yang dilakukan oleh pihak
                                                            tertentu di daerah Timor Portugis terhadap rakyat yang tidak
                                                            berdaya.





                                       dpr.go.id   190





         Bab III.indd   190                                                                                         11/21/19   18:10
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201