Page 199 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 199
MENGU ATNYA PENGARUH ORDE B ARU
DI DPR (19 71 - 19 77)
rangka memaksakan kehendaknya telah melakukan teror bersenjata
yang tidak berperikemanusiaan, sehingga mengakibatkan mengalirnya
pengungsi-pengungsi ke wilayah Republik Indonesia sampai mencapai
jumlah sebanyak 45.165 orang, yang oleh Pemerintah dan rakyat
Indonesia sesuai dengan azas peri kemanusiaan, diterima dengan
balk dan dibantu dalam hal tempat berteduh, pemberian makan,
pakaian dan pemeliharaan kesehatan. Di samping itu juga Indonesia
mengirimkan Sukarelawan-sukarelawan untuk melindungi rakyat
Timor Portugis dari kekejaman Fretilin.
Sementara itu suatu delegasi Fretilin yang dipimpin oleh
Regerio Tiago do Fatima Lobato mengunjungi Peking. Dia diterima
oleh Menteri Luar Negeri Chia Kuan Hua, Wakil Menteri Luar Negeri
Hua Lung dan Wakil Direktur Biro Hubungan Luar Negeri Yin Tso
Chen. Menteri Luar Negeri Chia Kuan Hua menuduh Indonesia
telah mengadakan agresi militer dengan tujuan hendak mencaplok
Menteri Luar Negeri wilayah Timor Portugis. Padahal kehadiran Sukarelawan-sukarelawan
Chia Kuan Hua lndonesia di wilayah Timor Portugis adalah dilandasi penimbangan-
menuduh Indonesia pertimbangan sebagai berikut :
telah mengadakan a. Sikap korek Pemerintah Indonesia justru disalah tafsirkan
oleh Portugal dan disalah gunakan oleh Fretilin untuk
agresi militer menciptakan situasi yang semakin menyulitkan proses
dengan tujuan pelaksanaan penentuan nasib sendiri rakyat Timor Portugis
hendak mencaplok secara wajar, tertib dan damai.
wilayah Timor b. Desakan rakyat Indonesia rnelalui Dewan Perwakilan Rakyat
Portugis. dalam Pernyataan Pendapat DPR-RI tanggal 6 Desember
1975 yang mendesak kepada Pemerintah untuk mengambil
langkah-langkah yang lebih tegas dan konkrit dalam
menyelesaikan masalah Timor Portugis.
c. Ketidak mampuan Portugal untuk mengatasi keadaan
sehingga Memorandum Roma praktis tak dapat dilaksanakan.
d. Permintaan keempat Partai, APODETI, UDT, KOTA dan
TRABALISTA yang termuat dalam penggabungan diri rakyat
Timor Portugis dalam negara RI tertanggal 29 November
1975 yang maksudnya agar Pemerintah dan Rakyat Indonesia
mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu untuk
melindungi rakyat Timer Portugis.
e. Menjamin keamanan pengungsi-pengungsi yang kembali ke
Kampung halamannya masing-masing.
f. Pemerintah Indonesia mempunyai tanggung jawab moril
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 193
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab III.indd 193 11/21/19 18:10