Page 213 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 213

MENGU ATNYA  PENGARUH ORDE B ARU
                                                                                               DI DPR (19 71 - 19 77)



                                                           Pada akhir stemotivering, FPP menyatakan dapat menerima
                                                   dan menyetujui RUU tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur
                                                   dan Pembentukan Propinsi Oaerah Tingkat I Timor Timur, disyahkan
                                                   menjadi Undang-undang. M. Soedijono dalam stemotivering Fraksi
                                                   Partai Demokrasi Indonesia atas RUU ini, antara lain mengemukakan
                                                   sebagai berikut:
                                                         •  Menyatakan terima kasih kepada Pemerintah atas saran-
                                                            saran dan usul-usul FPDI yang ditanggapi secara positif serta
                                                            sikap keterbukaan Pemerintah dan toleransi dari fraksi-fraksi
                                                            lain.
                                                         •  Sekalipun pembahasan RUU ini hanya memakan waktu 15 hari
                                                            sejak disampaikannya dengan Amanat Presiden bukannya

                     Tuduhan bahwa                          karena masalahnya tidak penting, sebab sudah lama menjadi
                             Indonesia                      perhatian DPR, seperti dihasilkannya pernyataan pendapat
                                                            tanggal 27 September 1975 dan 6 Desernber 1975.
                 mempunyai ambisi                        •  Hasrat dan kebulatan tekad rakyat Timor Timur yang
                memperluas teritori                         menyatakan keinginannya menyatukan diri dengan rakyat
                 tidak mengandung                           Indonesia dalam Negara RI menunjukkan kemurnian jiwa dan

                            kebenaran.                      keluhuran budi rakyat Timor Timur yang tidak melupakan
                                                            asal-usulnya, sebagai saudara sekandung rakyat Indonesia.
                                                         •  Tuduhan bahwa Indonesia mempunyai ambisi memperluas
                                                            teritori tidak mengandung kebenaran.
                                                         •  Terdorong oleh kemurnian jiwa rakyat Timor Timur yang
                                                            menyatakan kehendaknya masuk dalam Negara Kesatuan
                                                            RI menuntut kewajiban panggilan suci hati nurani rakyat
                                                            Indonesia untuk menerima mereka dengan ikhlas dan rasa
                                                            tanggung jawab.
                                                         •  Di samping rakyat Timor Timur setelah menjadi warga negara
                                                            RI mempunyai hak yang sama, antara lain mendapatkan
                                                            pendidikan yang layak, hak atas peningkatan kesejahteraan
                                                            dan sebagainya, juga mempunyai kewajiban yang sama, seperti
                                                            kewajiban membela Negara RI, kewajiban mengamalkan dan
                                                            menegakkan Pancasila dan UUD 1945.
                                                         •  Keikutsertaan mereka dalam pembangunan, bagi mereka
                                                            adalah juga guna mengejar keterbelakangan akibat penjajahan.
                                                            Untuk ini diperlukan penempatan petugas-petugas
                                                            pemerintah dan pemimpin-pemimpin yang mengerti kepada
                                                            aspirasi rakyat, berdedikasi dan konsekwen, mendahulukan
                                                            kepentingan umum atas kepentingan pribadi.





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   207
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab III.indd   207                                                                                         11/21/19   18:10
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218