Page 212 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 212

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                            bentrokan-bentrokan fisik antara partai-partai di Timor
                                                            Portugis (UDT, APODETI, TRABALISTA, KOTA, FRETILIN);
                                                            mengalirnya ± 50.000 pengungsi ke wilayah RI; pemberitaan
                                                            radio Australia tanggal 28 September 1975 bahwa RI tidak
                                                            ingin campur tangan masalah dalam negeri Timor Portugis;
                                                            lahirnya memorandum of understanding di Roma; proklamasi
                                                            sepihak oleh Fretilin 28 November 1975; pernyataan Balibo
                                                            29 November 1975 sebagai reaksi atas proklamasi Fretilin
                                                            oleh keempat partai; proklamasi integrasi Timor Timur -
                                                            Indonesia tanggal 30 November 1975; lahirnya resolusi DK
                                                            PBB yang mengecam Indonesia; Delegasi Pemerintah RI ke
                                                            PSTT tanggal 23 Juni 1976 dan penyampaikan RUU Penyatuan
                                                            Timor Timur dan Pembentukan Propinsi Oaerah Tingkat I
                                                            Timor Timur.


                                                         Terhadap materi RUU, antara lain dikemukakan oleh FPP
                     FPP menghargai                bahwa semula FPP menginginkan dijadikan dua RUU, tapi setelah
                             kesediaan             mendapat penjelasan tentang latar belakang mengenai sistim hukum,
                           Pemerintah              sistim pemerintahan, sistim perekonomian, sistim pendidikan, serta
                       Presiden untuk              sistim pertahanan keamanan Timor Timur yang mempunyai latar
                 mernpertanggung-                  belakang sejarah agak berlainan dengan wilayah-wilayah lain dalam
                     jawabkan secara               lingkungan RI serta perlunya penyesuaian secara bertahap, maka

                         konstitusionil            FPP dapat menerima untuk tetap menampung materinya dalam
                             mengenai              satu RUU.
                      penggabungan                       •  FPP menghargai kesediaan Pemerintah/Presiden untuk
                          Timor Timur                       mernpertanggungjawabkan secara konstitusionil mengenai
                                                            penggabungan Timor Timur tersebut ke dalam wilayah RI.
                   tersebut ke dalam                     •  Keinginan FPP untuk mengganti kata “pengesahan” dalam
                            wilayah RI.                     judul RUU menjadi “Penerimaan”, merasa sudah ditampung

                                                            dalam penjelasan umum ad. 2.
                                                         •  Mengenai usul FPP adanya suatu ketentuan bahwa segala
                                                            peraturan perundangan RI yang mengatur tentang daerah
                                                            supaya berlaku pula bagi Daerah Tingkat I Timor Timur,
                                                            merasa sudah ditampung dalam penjelasan umum ad. 4. FPP
                                                            menekankan perlunya memberikan peranan kepada Dewan
                                                            Pertimbangan Otonom Daerah untuk dapat memberikan
                                                            pertimbangan-pertimbangan kepada Presiden mengenai
                                                            pengelolaan wilayah Timor Timur.







                                       dpr.go.id   206





         Bab III.indd   206                                                                                         11/21/19   18:10
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217