Page 285 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 285

PER AN DPR D AN MUNCULNYA  KRITIK
                                                                                TERHAD AP  ORDE B ARU 19 77 - 1982



                                                   berakhir, belum dapat diselesaikan. Berdasarkan Peraturan Tata
                                                   Tertib Sementara DPR ditetapkan bahwa pekerjaan yang tidak dapat
                                                   diselesaikan oleh DPR periode 1977-1982 tidak merupakan warisan
                                                   untuk DPR periode 1982-1987.


                                                   4.8.  Suasana Politik tahun 1977-1982:

                                                   Kritik Masyarakat Terhadap Orde Baru,
                                                   dan Sikap DPR

                                                         4.8.1. Munculnya Kritik Terhadap Pemerintah Orde Baru,
                                                         dari Gerakan Mahasiswa Hingga Petisi 50
                                                           Memasuki tahun 1977 – 1978,  mahasiswa mulai kembali
                                                   bergerak. Naiknya suhu politik Indonesia yang mulai dinamis menjelang
                                                   Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1977 dan pemilihan presiden 1978 serta
                                                   munculnya berbagai persoalan sosial-ekonomi membuat mahasiswa
                                                   merasa terpanggil untuk bersikap. Di Jakarta terjadi kenaikan tarif
                                                   bus kota, di Surabaya terjadi penggusuran pedagang kaki lima, dan
                                                   di Bogor terjadi banyak penguasaan tanah masyarakat oleh pejabat.
                                                   Seperti juga gerakan mahasiswa tahun 1974, gerakan 1977/1978 ini tidak
                           Akan tetapi,            memiliki satu organisasi sebagai wadah pemersatu para mahasiswa

                        tuntutan yang              se-Indonesia. Selain masing-masing Dewan Mahasiswa bergerak
                 paling mengemuka                  melakukan aksinya, mereka juga mengadakan pertemuan-pertemuan
                         pada gerakan              antar-mereka dalam rangka menggalang kekompakan yang biasanya
                            mahasiswa              menghasilkan rumusan-rumusan yang menjadi tuntutan mereka dalam
                1977/1978 mencapai                 aksi-aksinya.
                            puncaknya                      Berbagai tuntutan dilontarkan para mahasiswa dalam gerakan
                       terkait gugatan             1977/1978. Mulai dari tuntutan yang sifatnya lokal seperti penyelesaian

                    mereka terhadap                masalah kelaparan sampai tuntutan yang sifatnya nasional seperti
                       kepemimpinan                demokratisasi di Indonesia, penyelenggaraan Sidang Istimewa (SI) MPR
                   nasional (Presiden              untuk meminta pertanggungjawaban Presiden Soeharto yang dianggap
                             Soeharto).            menyelewengkan pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila. Akan tetapi,
                                                   tuntutan yang paling mengemuka pada gerakan mahasiswa 1977/1978
                                                   mencapai puncaknya terkait gugatan mereka terhadap kepemimpinan
                                                   nasional (Presiden Soeharto). Mahasiswa menolak Soeharto sebagai
                                                   presiden untuk yang ketiga kalinya.
                                                           Reaksi pemerintah atas gerakan mahasiswa ini cukup keras,
                                                   baik melalui instrument fisik maupun kebijakan. Pada tanggal 21 Januari
                                                   1978 Laksamana Soedomo melalui Surat Keputusan Pangkopkamtib
                                                   bernomor SKEP/02/KOPKAMTIB/I/1978 membekukan kegiatan






                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   281
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab IV.indd   281                                                                                          11/21/19   18:13
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290