Page 337 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 337

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                         Sedangkan Wakil-wakil Ketua, diisi Unsur-unsur dari semua
                                                   Fraksi, dengan komposisi 2 (dua) dari Fraksi Karya Pembangunan
                                                   dan ketiga, termasuk yang menduduki jabatan Ketua. ·Pada 29 dan
                                                   30 Agustus 1985 Komisi-komisi yang ada di DPR, yaitu Komisi I s.d.
                                                   X  dan  Komisi  APBN,  telah  mengadakan  Rapat  Pemilihan  Ketua/
                                                   Wakil-wakil Ketua Komisi. Pada pelaksanaannya untuk Pimpinan
                                                   Komisi II s/d X dan Komisi APBN pemilihannya dapat dilaksanakan
                                                   dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. Sedangkan Komisi I
                                                   pelaksanaan Pernilihan Ketua Komisi dilaksanakan dengan cara voting
                                                   (Pengarnbilan Keputusan berdasarkan suara terbanyak) karena Fraksi
                                     Pada          Persatuan Pembangunan telah mengajukan 2 (dua) Calon anggota
                       pelaksanaannya              untuk menduduki Jabatan Ketua Komisi, yaitu Drs. H.M. Zamroni,
                       untuk Pimpinan              dan Ors. H. Romas Djajaseputra, demikian pula terdapat 2 (dua) juru
                         Komisi II s/d X           bicara dari Fraksi Persatuan Pembangunan, dimana masing-masing
                     dan Komisi APBN               juru bicara dari Fraksi Persatuan Pembangunan tetap berpegang
                          pemilihannya             teguh dengan pendiriannya. Oleh karena itu Pimpinan Rapat, dalam

                   dapat dilaksanakan              hal ini Wakil Ketua DPR-RI, Koordinator Bidang Politik dan Keamanan,
                                  dengan           M. Kharis Suhud setelah mengadakan konsultasi ternyata tidak juga
                  musyawarah untuk                 ditemukan kata mufakat, maka akhimya ditempuh jalan terakhir,
                  mencapai mufakat.                yaitu dengan cara voting (pengambilan keputusan berdasarkan suara
                                                   terbanyak) dan dari hasil voting tersebut, Drs. H.M. Zamroni terpilih
                                                   menjadi Ketua Komisi dari Unsur Fraksi Persatuan Pembangunan.


                                                         6.  Pembentukan Undang-undang
                                                         Ketentuan  mengenai  Pembentukan  Undang-undang  diatur
                                                   dalam Bab XIII Peraturan Tata Tertib DPR, yaitu Pasal 122 sampai
                                                   dengan Pasal 137. meliputi RUU yang datangnya dari Pemerintah dan
                                                   RUU yang berasal dari usul inisiatif DPR, yang dalam periode DPR ini
                                                   hak DPR untuk mengajukan usul Inisiatif RUU tidak/belum digunakan.
                                                         Oleh karena itu yang akan diuraikan di sini hanya RUU yang
                                                   menyangkut RUU dari Pemerintah. Tia-tiap RUU yang disampaikan
                                                   Pemerintah  kepada  DPR  selama  ini  dilaksanakan  melalui  proses
                                                   sebagai berikut: Presiden menyampaikan Rancangan Undang-undang
                                                   dengan  surat  pengantar  yang  disebut  “Amanat  Presiden”.  Dalam
                                                   amanat Presiden ini selalu disebutkan Menteri yang akan menangani
                                                   pembahasan RUU tersebut bersama DPR. Masuknya RUU ini kemudian
                                                   dibicarakan dalam rapat Pimpinan DPR, setelah RUU dan Amanat
                                                   Presiden  tersebut  diumumkan  dalam  Rapat  Paripurna  terdekat
                                                   kemudian diperbanyak dan dibagikan kepada para Anggota Selanjutnya





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   335
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   335                                                                                           11/21/19   18:19
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342