Page 424 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 424

DPR RI 1987 - 1992: ER A  PENGU ATAN  TATANAN
                                                                       EK ONOMI D AN SO SIAL  B ANGS A  INDONE SIA



                                                   dikarenakan ABRI merupakan tulang punggung pertahanan dan
                                                   keamanan serta sebagai pemegang senjata. Oleh karena itu ABRI
                                                   harus berada dalam satu komando dan tidak boleh terpecah-pecah.
                                                   Apabila ABRI diberi kesempatan untuk ikut pemilihan umum maka
                                                   akan berpotensi memecah belah ABRI seperti pada masa Orde Lama.
                                                   Namun menjadi tidak adil apabila ada warga negara yang tidak bisa
                                                   memilih dan akibatnya tidak terwakili di parlemen. Penyelesaian
                                                   problema tersebut adalah dengan memberikan jatah kursi di DPR
                                                   bagi ABRI. Kassospol ABRI, Letjen TNI Harsudiyono menyatakan
                                                   bahwa jumlah ABRI di MPR/DPR sudah cukup demokratis sesuai
                                                   dengan konstitusi dan perundangan yang berlaku. Kedudukan ABRI
                                                   di Dewan Perwakilan Rakyat lebih menitikberatkan pada kemampuan

                                    Dalam          melaksanakan fungsinya sebagai dinamisator dan stabilisator sesuai
                           suasana yang            dengan misi Sosial Politik ABRI.
                       terkendali akibat                   Perubahan fundamental terjadi pada pemilu 1987, ditandai
                       diberlakukannya             dengan ditetapkannya UU No 3/1985 yang mengatur Partai Politik dan
                    kebijakan Pancasila            Golkar. UU tersebut sebagai bentuk pengesahan terhadap kebijakan
                                                   penyederhanaan partai politik yang dilakukan melalui pengelompokkan
                             sebagai asas          berdasarkan ideologi dan juga sebagai pengokohan Pancasila
                    tunggal, pemilihan             sebagai satu-satunya asas. Kebijakan tersebut oleh banyak kalangan

                    umum tahun 1987                dipandang sebagai upaya “de-ideologization” dalam kehidupan politik
                            dilaksanakan.          di Indonesia. Pemerintah Orde Baru menetapkan peraturan tersebut
                                                   sebagai upaya untuk mencegah atau mengakhiri konflik ideologi yang
                                                   tampaknya tak ada habisnya dan telah menjadi “gulma” bagi negara
                                                   sejak masa kemerdekaan.
                                                         Situasi politik pada pemilu 1982 yang masih sangat diwarnai oleh
                                                   isu agama, demonstrasi, kemerosotan ekonomi, semakin memantapkan
                                                   rencana pemerintah untuk menciptaan kehidupan politik Indonesia
                                                   yang homogen. Penetapan UU No. 3/ 1985 tentang Organisasi Politik
                                                   dan UU No.8/1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan mengukuhkan
                                                   semangan homogenisasi politik Indonesia. Kedua UU tersebut
                                                   yang juga dikenal sebagai UU tentang asas tunggal mewajibkan
                                                   semua organisasi politik ataupun organisasi kemasyarakatan untuk
                                                   menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas partai. UU tersebut
                                                   melarang adanya perbedaan ideologi dan sikap primordialisme dalam
                                                   partai politik dan Ormas yang ada.
                                                           Dalam suasana yang terkendali akibat diberlakukannya
                                                   kebijakan Pancasila sebagai asas tunggal, pemilihan umum tahun
                                                   1987 dilaksanakan. Golkar, sebagai mesin politik pemerintah Orde





                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   423
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab VI CETAK.indd   423                                                                                 25/11/2019   01:40:07
   419   420   421   422   423   424   425   426   427   428   429