Page 428 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 428
DPR RI 1987 - 1992: ER A PENGU ATAN TATANAN
EK ONOMI D AN SO SIAL B ANGS A INDONE SIA
Tabel VI.1.1 Hasil Perolehan Suara Pemilu 1987
Kenaikan/
Hasil Pemilu
No Partai Jumlah Suara % Kursi Penurunan
1982
(%)
1 Golongan Karya 62.783.680 73.16 299 68.34 + 8.82
2 Partai Persatuan Pembangunan 13.701.428 15.97 61 27.78 -11.81
3 Partai Demokrasi Indonesia 9.384.708 10.87 40 7.88 +2.99
Jumlah 85.869.816 100.00 400 - -
Sumber : www.kpu.go.id
Tema
pembangunan Pemilu 1987 dimenangkan oleh Golkar dengan perolehan suara
yang digaungkan sebanyak 73,16%, melampaui pencapian Golkar pada pemilu 1987 yang
Golkar dengan hanya mencapai 64,38. Golkar memperoleh kemenangan di seluruh
mudah propinsi di Indonesia dan kemenangan tersebut semakin mengukuhkan
tersosialisasikan ke kekuatan politik Golkar di Indonesia (lihat Tabel VI.1.1). Beberapa faktor
masyarakat melalui yang turut berkontribusi dalam kemenangan Golkar antara lain adalah
surat kabar. suksesnya upaya efisiensi dari mesin politiknya yang melibatkan korps
PNS sebagai salah satu komponen yang wajib memilih Golkar. Slogan
Golkar “Keberlanjutan Pembangunan” juga menjadi daya tarik bagi
pemilih terutama para pemilih di daerah pedesaan. Faktor dukungan
251
dari jaringan birokrasi pemerintahan yang luas dari tingkat nasional
hingga pemerintahandaerah termasuk juga dari militer merupakan
kunci utama dari kemenangan Golkar pada pemilu.
Kemenangan Golkar juga tidak terlepas dari peran media
pers. Tema pembangunan yang digaungkan Golkar dengan mudah
tersosialisasikan ke masyarakat melalui surat kabar. Media yang peling
utama mendukung Golkar adalah Suara Karya. Suara Karya dalam
pemberitaannya sangat terlihat untuk mengarahkan masyarakat
untuk mendukung Golkar. Berita-berita yang terkait dengan Golkar
252
disajikan dalam porsi yang besar. Pada pemilu 1987, Pemerintah
memanfaatkan surat kabar, sebagai media yang mempunyai jangkauan
informasi luas untuk membentuk hegemoni politik pada masa itu.
Perubahan-perubahan politik yang terjadi sepanjang rentang waktu
kekuasaan Presiden Soeharto, mulai dari perubahan sistem kepartaian
hingga pelaksanaan asas tunggal menempatkan Golkar pada posisi
yang stabil dan identik dengan “partainya pemerintah”. Hubungan
antara Golkar dan pemerintah memang tidak bisa dipungkiri. Soeharto
sebagai presiden juga merupakan Ketua Dewan Pembina Golkar dan
251 Ibid, hlm 102
252 Harsono Suwardi, Peranan Pers Dalam Politik di Indonesia: Suatu Studi Komunikasi Politik
Terhadap Liputan Berita Kampanye Pemilu 1987, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993, hlm 200.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 427
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab VI CETAK.indd 427 25/11/2019 01:40:07