Page 429 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 429

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   menteri-menteri dalam kabinetnya sebagian besar dari ABRI, Golkar
                                                   dan jajaran birokrasi yang dikenal dengan tiga pilar.
                                                         Penurunan jumlah pemilih dialami oleh Partai Persatuan
                                                   pembangunan yaitu sebesar 11.81% dibandingkan perolehan suara pada
                                                   tahun 1982 yang menyebabkan PPP kehilangan 33 kursi. Berlakunya UU
                                                   No 3/1985 yang menetapkan bahwa partai partai politik dan Golkar
                                                   harus menerima Pancasila sebagai asas tunggal dan UU No.8/1985
                                                   yang menetapkan bahwa seluruh organisasi sosial atau masyarakat
                                                   harus mencantumkan Pancasila sebagai asas tunggal Pancasila juga
                                                   mempengaruhi perolehan suara PPP dalam pemilu 1987. Melalui aturan
                                                   tersebut, PPP harus manghapus asas Islam yang selama ini menjadi
                                                   simbol dan karateristiknya. Akibatnya, tidak hanya menstimulus konflik
                                                   internal dalam partai tetapi juga mempengaruhi persepsi masyarakat
                                                   pemilih. Penurunan jumlah suara PPP juga mengindikasikan
                                                   melemahnya dukungan kalangan menengah yang terdidik yang selama
                                                   ini menjadi basis suara PPP.
                                                          Konflik internal dalam PPP juga sangat berkontribusi besar dalam
                                                   penurunan suara tersebut. Konflik internal ini menyebabkan penarikan
                                                   NU atas dukungan terhadap PPP, yang sangat mempengaruhi posisi
                                                   PPP di sejumlah daerah di mana dukungan NU cukup besar.   Pada
                                                                                                            253
                         Konflik internal          Muktamar NU tahun 1984 di Situbondo, NU secara resmi memutuskan
                      ini menyebabkan              untuk keluar dari PPP dan kembali ke Khittah 1926. Aksi keluarnya

                    penarikan NU atas              NU ini selanjutnya diikuti dengan aksi penggembosan massa PPP dan
                  dukungan terhadap                hal tersebut menjadi pukulan keras bagi PPP. Serangkaian peristiwa
                      PPP, yang sangat             yang dihadapi PPP tersebut, mulai dari konflik internal, keluarnya NU
                        mempengaruhi               dan aksi penggembosan massa PPP oleh NU memberikan gambaran
                            posisi PPP di          kemerosotan PPP akibat hilangnya identitas partai.
                                                         Sementara PDI pada pemilu 1987 mendapatkan tambahan 10
                      sejumlah daerah              kursi pada pemilu 1987. Hal tersebut tidak terlepas dari masuknya
                   di mana dukungan                intervensi pemerintah dalam PDI. Pasca Pemilu 1971, pemerintah Orde

                       NU cukup besar.             Baru sudah mulai menanamkan pengaruhnya dalam PDI. Sejak tahun
                                                   1976, Pemerintah Orde baru telah terlibat dalam proses pemilihan
                                                   ketua umum PDI. Pada Kongres PDI I tanggal 12-13 April 1976, Mohamad
                                                   Sanusi Hardjadinata yang merupakan calon ketua PDI yang diusung
                                                   pemerintah berhasil terpilih menjadi ketua umum PDI periode 1976-
                                                   1981. Mohamad Sanusi Hardjadinata adalah politisi PNI yang pernah
                                                   menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1967-1968 pada



                                                   253  Silalahi, Op.Cit., hlm101




                                       dpr.go.id   428





         Bab VI CETAK.indd   428                                                                                 25/11/2019   01:40:07
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434