Page 427 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 427
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
kontestan pemilu tidak lagi hanya didasarkan pada ikatan tradisional
melainkan juga mempertimbangkan factor-faktor lainnya seperti
ekonomi, dll. Pemilih di daerah perkotaan memiliki kecenderungan
yang berbeda dengan pemilih di daerah pedesaan. Mayoritas pemilih di
pedesaan cenderung memilih kontestan yang dianggap dapat menjadi
pelindung mereka dan mempertimbangan kemungkinan terealisasinya
janji-janji yang sudah dikampanyekan.
Apa yang menarik tentang sikap masyarakat selama pemilihan
1987 adalah perilaku memilih dari generasi muda. Dari total 94 juta
pemilih yang memiliki hak pilih, sekitar setengah (46 juta) berada
di bawah usia empat puluh tahun, dan sekitar 17 juta adalah pemilih
baru. Generasi muda dari kalangan kelas menengahdi perkotaan
cukup sensitive terhadap isu-isu pembangunan. Studi terhadap sikap
masyarakat selama periode pemilihan menunjukkan bahwa dukungan
dan simpati rakyat cenderung diberikan kepada kontestan yang
menawarkan keuntungan materi dan membawa reformasi.
Golkar yang mengusung tema keberlangsungan pembangunan
mendapatkan keutungan lebih. Setidaknya Golkar mendapat dukungan
dari daerah pedesaan serta dukungan dari kalangan menengah
dan menegah atas yang secara langsung maupun tidak langsung
Dari total 94 juta mendapatkan manfaat dan keuntugan dari pembangunan yang terjadi
pemilih yang di Indonesia. PDI, pada pemilu 1987 memberikan penekanan pada isu
memiliki hak pilih, peningkatan kualitas kehidupan demokratis. Isu yang diusung oleh
sekitar setengah PDI mampu menarik simpati kalangan masyarakat yang mengingkan
(46 juta) berada di reformasi dalam proses pambangunan nasional. Sedangkan PPP,
bawah usia empat dalam kampanye 1987 menekankan isu pendidikan dan pemerataan
puluh tahun, dan ekonomi namun karena menghadapi konflik internal menyebabkan
sekitar 17 juta PPP mengahadapi situasi yang lebih sulit dibndingkan kotestan pemilu
adalah pemilih baru. lainnya. Meskipun kehilangan sebagian besar pendukung tradisionalnya
yaitu dari organisasi Nadhlatul Ulama namun dalam pemilu 1987 ini,
PPP menemukan beberapa kelompok pendukung baru.
250
Pemilu tahun 1987, diikuti oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pemilu diikuti
oleh 93.737.633 pemilih dengan suara yang sah sebanyak 85.869.816 (KPU,
kpu.go.id). Partisipasi politik rakyat dalam pemilu 1987 dapat dikatakan cukup
tinggi yaitu mencapai 91.32%. Perolehan suara terbanyak dalam pemilu 1987
dimenangkan oleh Golongan Karya dengan komposisi sebagai berikut:
250 Ibid, hlm 101
dpr.go.id 426
Bab VI CETAK.indd 426 25/11/2019 01:40:07