Page 102 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 102

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI

                   Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup  dan
                Kehutanan, pada 2019 lalu produksi sampah sudah mencapai
                68 juta ton, dan setiap tahun meningkat terus  rata-rata 1
                juta  ton.  Dari  jumlah  itu,  sekitar 9,5  juta  ton  diantaranya
                adalah sampah plastik yang menjadi masalah besar karena
                materialnya yang tidak  dapat terurai. Sampah  plastik ini
                harus didaur ulang agar tidak mencemari lingkungan.
                   Sementara itu  berdasarkan  studi  yang dilakukan
                Sustainable  Waste  Indonesia  (SWI), sampah  plastik  yang
                bisa masuk dalam proses  daur ulang masih sangat sedikit.
                Untuk  daerah  perkotaan pulau  Jawa  saja  yang  fasiltasnya
                telah cukup tersedia, baru 11,83 persen  sampah plastiknya
                yang masuk proses daur ulang. Sisanya 88,17 persen masih
                diangkut  ke Tempat  Pembuangan  Akhir  (TPA) atau  bahkan
                berserakan di lingkungan. Dari 11,83 persen sampah plastik
                yang dikumpulkan, 9,78 persen berasal dari pemulung, 1,78
                persen dari TPS3R/TPST dan hanya 0,26 persen berasal dari
                Bank Sampah.
                   Data tersebut menunjukkan bahwa kualitas pengelolaan
                sampah  masih  sangat  perlu  ditingkatkan.  Berdasarkan
                Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
                Sampah,  peranan pemerintah  daerah  sangat besar.
                Pelaksanaan pengelolaan sampah hampir sepenuhnya berada
                di  pemerintah daerah. Dalam kaitan itulah,  dalam setiap
                kunjungan  kerjanya Rachmat Gobel selalu menekankan
                kepada  pemerintah daerah untuk  lebih  memperhatikan
                implementasi  UU  tersebut dengan  meningkatkan  kinerja
                pengelolaan sampah.
                   Saat melakukan dialog dengan berbagai kalangan
                masyarakat  Rachmat  Gobel  juga  menekankan  untuk
                menghilangkan     budaya    membuang      sampah    secara
                sembarangan. Untuk merangsang tumbuhnya budaya tertib,
                dalam  beberapa  kesempatan Ia memberikan  sumbangan


                80
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107