Page 25 - MAJALAH 164
P. 25

LEGISLASI






            Pertanahan ini adalah bagaimana   per tiga merupakan lautan dan    terkait dengan bidang Pertanahan,
            mengatur interkorelasi antara sumber   perairan, sehingga tanah yang milik   khusus terkait dengan hak adat dan
            HE]E EPEQ HIRKER QIRKEGY TEHE 99   negara yang sedikit ini tentu harus   ulayat,” tandas Herman.
            PA.                               dimanfaatkan sebaik-baiknya.        Keempat, meliputi pengaturan
               Ƹ0MXE NYKE QIRKEGY OITEHE        “Tidak boleh ada korporasi     mengenai hak pengelolaan lahan
            ketetapan MPR, Nomor 9 MPR        maupun individu menguasai lahan   pertanian atau konversi lahan.
            tahun 2001 tentang Pembaharuan    melampaui batas proporsionalnya.   Menurut Herman, ada Undang-
            Agraria dan Pengelolaan Sumber    Jadi sekali lagi saya tekankan, harus   undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
            Daya Alam yang memerintahkan      ada batasan terhadap perluasan   Lahan Pangan Berkelanjutan. Harus
            untuk melakukan pengkajian ulang   dimiliki oleh perusahaan, swasta   disadari bahwa Indonesia sebagai
            terhadap berbagai peraturan       maupun BUMN, dan sindikasinya    negara agraris dan beriklim tropis,
            perundang-undangan terkait dengan   atau anak-anak perusahaan atau pula   setiap saat kita bisa memproduksi
            agraria,” terang Wakil Ketua Komisi II   perusahaan terkait lainnya,” terang   pangan dan pada sisi lain masyarakat
            DPR RI itu.                       mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR   tidak bisa menghentikan kebutuhan
               Saat ini RUU Pertanahan sudah   RI.                             terhadap pangan.
            masuk dalam tahap pembahasan        Ketiga terkait hak kepemilikan    “Negara harus mengatur
            antara Komisi II DPR RI dengan    tanah ulayat dan tanah adat lainnya.   tanah dan lahan nya, untuk bisa
            pemerintah. RUU ini kelaknya      Tanah ulayat dan tanah adat sudah   QIQFIVMOER VYERK ]ERK GYOYT
            diharapkan menjembatani dan       menjadi keputusan Mahkamah       bagi sistem pertanian kita. Untuk
            meminimalisasi ketidaksinkronan   Konstitusi (MK). Sehingga dalam   memproduksi pangan agar dalam
            undang-undang sektoral terkait                                     jangka waktu ke depan, sesuai
            dengan bidang pertanahan. Upaya                                    dengan Undang-undang Nomor
            penyempurnaan UU PA ini dengan                                     18 tahun 2012, kita dapat menuju
            melengkapi dan menjabarkan                                         kedaulatan, kemandirian, pertanahan,
            pengaturan di bidang Pertanahan dan                                dan keamanan pangan,” kata Herman.
            menegaskan penafsiran yang tidak   Negara harus mengatur              Kelima, Pemerintah mengusulkan
            sesuai dengan falsafah dan prinsip   tanah dan lahan nya,          untuk membentuk X±ĻÚƐ ±Ļī, atau
            UU PA.                                                             Bank Tanah. Tanah negara bebas
               “Falsafah UU PA tetap          untuk bisa memberikan            yang bisa dikonversi terhadap
            dipertahankan, sedangkan          ruang yang cukup bagi            kegiatan kegiatan lainnya, harus ada
            prinsip-prinsipnya diperkuat dan                                   institusi atau Badan layanan Umum
            dikembangkan sesuai dengan prinsip   sistem pertanian kita.        (BLU) yang mengatur, sehingga
            pembaharuan agraria. Jadi reforma   Untuk memproduksi              timbullah pemikiran dari pemerintah
            agraria yang ini menjadi amanah                                    untuk membentuk X±ĻÚƐ ±ĻīĞĻďũ
            tetap dijalankan,” imbuh legislator   pangan agar dalam               “Kita terus meminta pandangan
            daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat   jangka waktu ke depan,       dan pendapat, karena kalau
            itu.                                                               pengaturan bahwa RUU ini sudah
                                              sesuai dengan Undang-            mengatur beserta dengan institusinya,
            Enam Persoalan Dalam                 undang Nomor 18               ada Kementerian Agraria Tata Ruang/
            Sistem Pertanahan                  tahun 2012, kita dapat          Badan Pertanahan Nasional (ATR/
               Herman menyebutkan setidaknya                                   BPN), Ļﱍ±ĞĻ lagi harus ada BLU
            ada enam yang menjadi persoalan     menuju kedaulatan,             seperti X±ĻÚƐ ±Ļī, ini kan bisa jadi
            dalam sistem Pertahanan Nasional.       kemandirian,               pekerjaan kementerian dan lembaga
            Pertama, substansi krusial terkait                                 terkait,” sanggah Herman.
            penerbitan sertifikat tanah yang      pertanahan, dan                 Keenam, urgensi pembentukan
            tidak dapat diganggu gugat selama    keamanan pangan               pengadilan pertanahan, apakah
            kurun waktu tertentu. Komisi II                                    EOER QIRNEHM TIRKEHMPER EHLSG
            menginginkan kepemilikan sertifikat                                pengadilan permanen ataukah
            ini bisa menjadi landasan hukum                                    menjadi peradilan yang nanti dibatasi
            terhadap kepemilikan akan tanah                                    skalanya.
            masyarakat atau siapapun yang                                         “Kami sedang mempelajari,
            memiliki sertifikat.                                               sebetulnya ada dua hal yang krusial
               Kedua batasan luasan lahan yang   pengaturan hak ulayat dan hak adat,   yang kemarin menjadi perdebatan.
            dapat dikuasai baik oleh perusahaan   juga harus dimasukkan dalam sistem   Yaitu urgensi dengan hadirnya Į±ĻÚƐ
            maupun Badan Usaha Milik Negara   Pertanahan Nasional.             ƱĻī, maupun dengan pembentukan
            (BUMN). Dasar filosofisnya adalah   Ƹ3ERXM OMXE EOER GEVMOER LEP ]ERK   peradilan di bidang pertanahan
            sebagai  ŹÏĚĞŤåĮ±ďŇƐ ŇƣĻƒŹDžØ      tepat, tentu kami akan melakukan   ditakutkan kelaknya terjadi konflik
            yang mana satu per tiga adalah    banyak ŤƣÆĮĞÏƐĚå±ŹĞĻď, baik dengan   ĞĻƒåŹåžƒ dengan peradilan umum,”
            daratan, tanah atau lahan, dua    para praktisi, para ahli, akademisi yang   pungkas Herman.   ES/SF


                                                                               164 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30