Page 23 - MAJALAH 216
P. 23

KALEI DOSK OP  2 0 2 2
                                                                                       KOMISI II




                                                                               Tata Ruang Kalteng
                                                                                  Dalam pertemuan dengan
                                                                               asisten daerah II dan Kepala Badan
                                                                               Pertanahan Nasional Provinsi
                                                                               Kalimantan Tengah (Kalteng),
                                                                               Juli lalu, terungkap berbagai
                                                                               permasalahan yang muncul
                                                                               terkait tata ruang wilayah Kalteng.
                                                                               Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR
                                                                               Syamsurizal, salah satu persoalan
                                                                               hutan di Kaltemg begitu luas.
                                                                               Namun tidak ada koordinasi yang
            Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin. FOTO: GERALDI/NR
                                                                               baik antara Kementerian ATR dan
            Guspardi Gaus menegaskan Komisi                                    Kementerian Kehutan.
            II akan segera membentuk Panitia                                      Alhasil, terjadi persoalan
            Khusus (Pansus) tenaga honorer yang                                antara masyarakat yang sejatinya
            anggotanya terdiri dari lintas komisi                              telah menghuni daerah tersebut
            di DPR RI. Supaya permasalahan                                     sejak zaman nenek moyangnya,
            tenaga honorer dapat dibahas secara                                berpuluh tahun silam. Sementara
            komprehensif, November silam.                                      Kementerian Kehutanan mengklaim
                                                                               wilayah tersebut masuk dalam
            Penerima Fiktif                                                    wilayah hutan yang pemanfaatannya
            Sertifikat                                                         harus mendapat izin Kementerian
                                                                               Kehutanan.
               Juni lalu, Komisi II mengendus ada                                 Pasalnya, pengelolaan tata
            penerima fiktif sertifikat dari program                            ruang merupakan implementasi
            Pendaftaran Tanah Sistematis                                       Undang-Undang No.26/2007
            Lengkap (PTSL) di Sumatera Utara.                                  tentang Penataan Ruang, disebutkan
            Sementara masyarakat yang betul-                                   bahwa tujuan penyelenggaraan
            betul mendaftar untuk 12 ribu PTSL itu                             penataan ruang untuk mewujudkan
            hingga kini belum pernah menerima   Anggota Komisi II DPR RI Riyanta. FOTO: GERALDI/NR  ruang wilayah nasional yang
            sertifikat.                                                        aman, nyaman, produktif, dan
               Bahkan, mereka sudah bolak     lembaga untuk melakukan penilaian   berkelanjutan berlandaskan
            balik ke Kantor BPN (Sumut), tapi   dan penyelesaian kasus tanah.   wawasan nusantara dan ketahanan
            tidak mendapatkan jawaban yang                                     nasional. layu/mh
            jelas mengenai itu. Sampai sekarang,
            masyarakat masih menuntut sertifikat
            mereka. Oleh karena itu ia meminta
            Kementerian Agraria Tata Ruang
            (ATR)/BPN mencermati kasus
            tersebut.
               Anggota Komisi II DPR RI
            Riyanta mengatakan, saat ini
            Badan Pengawasan Keuangan
            dan Pembangunan (BPKP) sudah
            mengeluarkan surat tugas untuk
            melakukan audit implementasi atas
            12 ribu sertifikat PTSL ini, termasuk di
            beberapa kantor pertanahan. Politisi
            PDI Perjuangan ini menegaskan
            bahwa penanganan kejahatan mafia
            pertanahan dibutuhkan peningkatan
            sinergi antarkementerian dan      Wakil Ketua Komisi II DPR Syamsurizal. FOTO: GERALDI/NR



                                                                          TH. 2022      EDISI 216      PARLEMENTARIA        23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28