Page 7 - MAJALAH 215
P. 7

Linimasa Ginjal Akut (GGA) / Acute Kidney Injury (AKI) di Indonesia  TINDAK LANJUT PRODUK TIDAK MEMENUHI SYARAT (TMS)
                      DENGAN KANDUNGAN EG/DEG MELEBIHI AMBANG BATAS


 Agustus 2022  10 September  12 September  28 September  Sanksi Administratif (Bagian dari Pembinaan kepada industri)
 Kemenkes menerima laporan adanya lonjakan kasus   Kemenkes berkoordinasi   Mendorong pengiriman   Kemenkes mengeluarkan Keputusan Dirjen
 Gangguan Ginjal Akut (GGA) / Acute Kidney Injury   dengan IDAI untuk   sampel ke BKPK untuk   Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen   a. Penarikan produk dan pemusnahannya serta melaporkannya ke BPOM
 (AKI) di beberapa rumah sakit dan dari Ikatan Dokter   sosialisasi alur deteksi   pemeriksaan patogen   Klinis GGA pada anak yang ditujukan kepada   b. Penghentian sementara kegiatan pembuatan dan distribusi obat
 Anak Indonesia (IDAI). Kasus GGA yang dari tahun-  dan terapi GGAPA  penyebab GGAPA  seluruh dinas kesehatan dan fasilitas pelayanan
 tahun sebelumnya hanya ada 1 atau 2 per bulan, mulai   kesehatan.  c. Pencabutan sertifikat COB, diikuti dengan
 melonjak diatas 35 per bulan di Agustus.  d. Pencabutan NIE

 17 Oktober  13 Oktober  12 Oktober  10 Oktober   6-11 Oktober  5 Oktober  SANKSI PIDANA
 Pembahasan GGAPA   Kemenkes mengambil   BPOM merilis produk   Koordinasi dengan   Berdiskusi dengan   WHO merilis daftar obat batuk   Pendalaman pengawasan untuk menelusuri aspek pidana pada pelanggaran yang terjadi melalui
 bersama para pakar,   sampel obat yang   sirup penggunaan obat   BPOM terkait  pakar MIS-C dari   sirop yang terkontaminasi di
 BPOM dan WHO  dikonsumsi, urine, dan   sirup Paracetamol   dugaan pasien GGAPA   Australia,dan pakar   Gambia  penelusuran rantai pasok bahan baku yang diduga tidak memenuhi standar sesuai ketentuan pada
 darah pasien di RSCM.   Gambia tidak ada di   di RSCM karena  dari UK dan Nigeria   pasal 196 UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Dilakukan pemeriksaan   Indonesia  intoksikasi  yang mengurus
 sampel ke Puslabfor  GGAPA di Gambia

                        Patroli Siber
 18 Oktober  20 Oktober   21 Oktober   22 Oktober  23 Oktober  Dilakukan pada platform situs, media sosial, dan e-commerce untuk menelusuri penjualan produk
 Menkes mengeluarkan SE untuk menghen-  BPOM mengeluarkan   Kemenkes meng-  10 vial Fomepizole   BPOM mengeluarkan penjelasan   yang dinyatakan tidak aman. /Sampai dengan 24 Oktober 2022, BPM telah berkoordinasi dengan
 tikan penggunaan obat sirup. Mulai meng-  edaran perihal sirup   umumkan daftar   dari Singapura   perihal hasil pengawasan sirup obat
 ambil seluruh sampel dan obat pasien yang   obat yang mengandung   sementara obat yang   tiba dan   yang tidak menggunakan propilen   Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Asosiasi E-Commerce Indonesia
 dikonsumsi untuk diperiksa lebih lanjut. Di   cemaran EG dan DEG  dikonsumsi oleh   distribusikan   glikol, polietilen glikol, sorbitol,   (idEA) untuk melakukan penurunan (take-down) konten terhadap 6.001 link yang teridentifikasi
 tanggal yang sama, 10 vial Fomepizole dari   pasien gagal ginjal   gliserin/gliserol dari daftar obat yang
 Singapura tiba dan didistribusikan   akut.  dikonsumsi oleh pasien GGA  melakukan penjualan sirup oat yang dinyatakan tidak aman.

 31 Oktober  29 Oktober  27 Oktober  24 Oktober  KAJIAN KAUSALITAS
 Konferensi pers BPOM perihal   200 vial Fomepizole donasi dari   10 vial Fomepizole dari Singapura tiba   16 vial Fomepizole   Pengkajian kausalitas untuk menilai
 pelanggaran 3 industri farmasi terkait   Jepang tiba dan didistribusikan  dan didistribusikan Rilis BPM perihal   donasi dari Australia   hubungan sebab akibat antara
 cemaran EG/DEG  obat yang diduga mengandung bahan   tiba dan didistribusikan
 berbahaya turunan etilen glikol  Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)
                        dengan produk obat
                        Dalam pengkajian kausalitas diperlukan
                        data lengkap:
                        a) Data Pasien
                        b) Data manifestasi klinis dari KTD
 HASIL   Hasil Penelusuran Data   C) Data Obat
                        d) Data Pelapor
 PENELUSURAN   Obat (Kemenkes)  Pengkajian komprehensif untuk menilai hubungan sebab akibat dengan menggunakan metode
                        WHO Causality Assessmenta Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan
 BPOM

 • 23 Produk tidak meng-  Peta Sebaran Kasus Gangguan Ginjal Akut          325 Kasus GGAPA di Indonesia
 gunakan Propilen glikol,   Progresif Atipikal (GGAPA) di 28 Provinsi      Berdasarkan Provinsi Domisili
 Polietilen glikol, Sorbitol dan/                                          (per 1/11)
 atau Gliserin/Giserol
                   Aceh             5 Provinsi dengan Kasus Tertinggi             Paling tinggi ditemukan pada anak
 • 71 Produk diuji dan di-  31 Kasus                                               dengan kelompok umur 0-5 tahun
 nyatakan aman digunakan                                                                                (~75%)

 Hasil Penelusuran   sesuai aturan                                                                 < 1 tahun: 75
 Data Registrasi  Hasil Sampling                                                                 1 - 5 tahun: 169
                                                                                                  6-10 tahun: 42
 dan Pengujian  • 5 Produk diuji mengandung                                                      11-18 tahun: 39
 EG/DEG melebihi ambang
 Penelusuran terhadap   batas (3 produk Universal,
 seluruh produk obat   1 produk Yarindo. 1 produk
 berbentuk sirup dan drops   5 dari 38 sampel (13%)   Konimex (1bels, dumuman <u
 terdaftar, 198 sirup obat dari    mengandung cemaran EG/  kobe 2022  Sumatera
 63 IF tidak menggunakan   DEG melebihi batas aman,   Barat  Jakarta
 Propilen glikol, Polietilen   diantaranya; Termorex   • 3 Produk (sirun dan dron) Af-  22 Kasus  84 Kasus
 glikol, Sorbitol, dan/atau   Sirup (Bets AUG22A06),   farma yang diuji mengandung
 Gliserin/Gliserol sehingga   Flurin DMP, Sirup Unibebi   EG/DEG  Jawa Timur
 dapat dinyatakan AMAN   Cough, Sirup Unibebi   melebihi ambang batas  Jawa Barat    25 Kasus
 digunakan sepanjang sesuai   Demam, Sirup   diumumkan pada   39 Kasus
 dengan aturan pakai.   Unibebi Demam, Drops  31 Oktober 2022
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12