Page 22 - MAJALAH 222
P. 22

LEGISL ASI





                                    Pengaturan Tembakau


                                     Dalam RUU Kesehatan






                        Rancangan Undang-
                               Undang (RUU)
                       Kesehatan membawa
                          isu menarik dalam
                     pembahasannya. Salah
                     satu poin dalam Daftar
                      Inventarisasi Masalah
                        (DIM) yang diajukan
                       pemerintah ada Pasal
                     154 yang memasukkan
                     hasil olahan tembakau
                          dalam pengaturan         FOTO: DEP/NR
                    pengamanan zat adiktif.
                                                    Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR Firman Soebagyo.

                            dapun tembakau tersebut   yang menjadi Omnibus Law tentang   dan mayoritas adalah perempuan.
                            dikelompokkan yang     Kesehatan, tetapi yang mengejutkan   Bahkan, jumlahnya mencapai lima juta
                            sama dengan berbagai   adalah adanya DIM dari pemerintah   lebih karyawan di sektor tembakau.
                            zat adiktif lainnya, yaitu   yang narasinya itu menurut pandangan   “Tembakau juga mempunyai nilai-
                  Anarkotika, psikotropika,        kami tidak sesuai dengan pengusul,   nilai positif, karena memberikan
                  minuman beralkohol, hasil tembakau,   yakni tentang pasal yang menyangkut   kesejahteraan bagi petani. Dengan
                  dan hasil pengolahan zat adiktif   tembakau yang disetarakan dengan   menanam tembakau, petani lebih
                  lainnya. Pasal tersebut diartikan   narkotika atau narkoba,” ungkap Firman   sejahtera daripada menanam varietas
                  oleh sebagian besar kalangan sarat   dalam keterangan tertulisnya, Mei lalu.
                  kontroversi, karena itu sama saja   Produk tembakau dinilainya
                  menyamakan kategori hasil olahan   merupakan komoditas dan produk
                  tembakau dengan narkotika dan    legal yang telah memberikan
                  psikotropika.                    kontribusi terhadap perekonomian
                     Dikhawatirkan, ke depan akan   nasional. Firman menambahkan,
                  menciptakan stigma negatif terhadap   belum ada hasil kajian yang bisa
                  hasil produk tembakau sebagai produk   dipertanggungjawabkan, sehingga
                  terlarang seperti zat adiktif lainnya.   tembakau tidak bisa digeneralisir
                  Merespon hal itu, Anggota Badan   masuk kategori narkoba. “Sehingga,
                  Legislasi (Baleg) DPR Firman Soebagyo   tidak bisa dikelompokan ke dalam
                  mengaku merasa keberatan dengan   kategori narkoba atau psikotropika
                  DIM RUU Omnibus Law Kesehatan    yang memang jelas telah dilarang di
                  yang tertuang pada Pasal 154 itu   Indonesia,” kata politisi Fraksi Partai
                  yang oleh pemerintah tembakau    Golkar ini.
                  dikelompokkan sebagai narkoba.      Dari sisi sosial, Firman mencatat,   FOTO: MUNCHEN/NR
                     “Komisi IX DPR masih membahas   banyak perusahaan rokok
                  kelanjutan sebuah rancangan RUU   menggunakan tenaga manusia
                                                                                    Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini.


                   22     PARLEMENTARIA      EDISI 222      TH. 2023
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27