Page 52 - MAJALAH 102
P. 52

Siswono Yudo Husodo bersama keluarga tercinta. Foto: Doc Pribadi.
          persis besok akan jadi apa. Dalam ketidaktahuan kita  Ketua Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen
          itu, satu hal yang perlu dilakukan adalah berbuatlah  (LPPM) Jakarta.
          sebaik mungkin dalam setiap posisi yang kita miliki.
          Bekerja dan berdoa, ora et labora.                  “Saya akan menghabiskan sisa waktu, yang saya
                                                            tidak tahu sampai umur berapa Tuhan memberi saya,
           Satu hal yang diakui Siswono, ia belum menjadi  di dunia pendidikan. Sekarang memimpin di Universitas
          bapak dan suami yang baik, karena minimnya waktu  Pancasila dan di LPPM. Di hari tua ini punya waktu lebih
          bersama keluarga. “Terus terang saja dari dulu saya  banyak untuk istri,” tuturnya. Di saat waktu luang,
          bukan bapak yang baik dalam soal waktu untuk anak.  Siswono kerap menyalurkan hobinya dengan bermain
          Sejak tahun 1968 kerja itu sudah siang malam, jarang di  golf. Bahkan, ia masih suka berjalan-jalan ke alam
          rumah. Bahkan, karena proyek saya tersebar di seluruh  terbuka. Mandi di sungai dan air terjun sangat disukai
          Indonesia dari Aceh sampai Papua sering kali pulang  Siswono.
          dari airport pindah lagi, terbang ke tempat lain. Bahkan
          ulang tahun anak, ulang tahun isteri sudah lupa. Jadi,   Kegemaran yang terakhir ini, ternyata disukai juga
          dari sisi itu saya bukanlah bapak yang baik,” akunya,  oleh putra-putrinya. “Anak-anak saya sama dengan saya,
          merendah.                                         paling suka mountainering ke alam.” Selain berwisata ke
                                                            alam, Siswono sangat gemar membaca buku, terutama
           Bagaimana pun saat di rumah, Siswono tetaplah  buku-buku sejarah. Ada perpustakaan pribadi untuk
          berperan sebagai suami dan ayah. Di rumahnya ada  menampung koleksi buku-bukunya tersebut.
          Ratih sang isteri yang dinikahinya tahun 1968. Siswono
          dan Ratih dikaruniai 5 buah hati tercinta ( 1 anaknya   Nah, bicara soal lagu, ia sangat suka mendengarkan
          sudah wafat). Keempat anaknya yang ada sekarang  lagu-lagu klasik dari Beethoven, Mozart, Serenade-
          adalah Mutiara (notaris), Safitri (pengusaha), Ruby  Schubeert, dan Helmut Zacharias. Untuk lagu lokal
          (pengusaha), dan Osi (Pelajar). “Waktu saya tidak terlalu  Siswono  senang  dengan  warna  musik  kroncong,
          banyak untuk anak-anak. Tapi dalam waktu yang sedikit  dangdut, dan pop. Lirik lagu-lagu dari Ebiet G. Ade dan
          itu, saya selalu berusaha untuk semaksimal mungkin  Broery Pesolima, tentu ia juga sangat menyukai.
          memasukkan nilai-nilai luhur bagi anak-anak saya.”
                                                              Dan tak ketinggalan, lagu dari Teti Kadi (kini anggota
           Pada Pemilu 2014, mantan Ketua Umum HKTI ini,  Komisi IV DPR) berjudul “Embun Pagi”, Siswono masih
          tak mau lagi mencalonkan diri manjadi caleg karena  mampu mendendangkannya. “Sebening embun pagi
          alasan usia. Ia akan kembali berkiprah di dunia usaha  sinar matamu. Bila ku pandang wajahmu aku sayang
          dan dunia pendidikan. Saat ini Siswono adalah Ketua  padamu….” katanya, melantunkan lagu Teti Kadi dengan
          Yayasan Pendidikan dan Pembina Univeristas Pancasila.  suara perlahan. (mh)
          Mantan Anggota Majelis Wali Amanah IPB itu, juga


          52  PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57