Page 10 - MAJALAH 70
P. 10

LAPORAN UTAMA


            Amerika Latin, Konsulasi demokrasi itu  dan itu tidak sah. Akhirnya, jalan  boleh DPRD menentukan secara elitis
            akan dilihat setidak-tidaknya setelah 3  tengahnya dua-duanya, tapi sosialisasi  tapi kemudian kita juga baru sadar
            kali Pemilu. Kita ini Pemilu ke 3, dan  itu harus gencar supaya lebih sedikit  bahwa ada money politic Pilkada, ada
            kita lihat outputnya. Kalau Pemilu ke 3  yang memilih partai.    kekacauan data pemilih yang benar
            ini tidak disertai dengan langkah-  Saat ditanyakan, apakah MK   yang harus diantisipasi.
            langkah perbaikan itu, 2014 kita masih  mengeluarkan keputusan itu terlalu  “Jadi pekerjaan rumah kita sekarang
            mengalami masalah yang sama. Terbelit  cepat mengingat kian dekatnya  ini adalah tidak bisa membenamkan
            lagi dengan dilema untuk menampilkan  pelaksanaan pemilu, Bima Arya  semua pada partai politik, tapi marilah
            caleg instan. Dipaksa lagi untuk  menyatakan, politik itu tergantung  kita sama-sama, penyelenggara Pemilu,
            membodohi publik, dengan iklan-iklan  momentum. Nanti di 2014,   LSM, Pengamat melakukan sosialisasi
            politiknya.                     momentumnya beda lagi. Prinsipnya  yang gencar tentang suara terbanyak ini
               Iklan politik itu karena keterkaitan  adalah kita setuju atau tidak dengan  dan beserta ekses-eksesnya,” terang
            partai politik dengan konstituen yang  sistem suara terbanyak.   Bima menambahkan.
            lemah, sehingga diperkuat lagi,    “Kalau saya setuju, cuma        Diminta komentarnya tentang
            disaratkan dengan iklan. Kalau ikatan  antisipasinya harus banyak. Jadi  caleg-caleg yang ada sekarang, dari segi
            itu kuat, partai tidak usah beriklan.  sekarang adalah momentum yang tepat,  kualitas, dia berujar, dibanding Pemilu
            Contoh saja, PDIP dan Golkar. Dana  ada desakan suara terbanyak. Sudah dari  2004  caleg muda lebih banyak. Tapi
            yang dikeluarkan sampai Desember  dulu saya menulis, suara terbanyak,  juga kita lihat ada caleg kroni yang juga
            2008 tidak lebih 20 Milyar untuk iklan  proporsional terbuka murni itu  lebih banyak. “Putra Mahkota” itu juga
            tapi eletabilitasnya tetap tinggi, karena  penting,”  katanya  dengan  lebih banyak sekarang, tidak hanya pada
            mereka jalan. Tapi partai-partai lain  menambahkan, memang agak telat, tapi  level nasional, pada level lokal juga
            sampai di atas 50 Milyar tapi   kita harus ngebut (mengejar) yang lain-  banyak sekali seperti di  Makasar dan
            eletabilitasnya rendah karena selama 4  lain.                    Medan serta pertalian darah itu luar
            tahun ini tidak banyak yang dilakukan.  Dia menyatakan kaget, KPU  biasa.
            Partai baru atau partai lama yang tidak  ternyata baru tahu konsekuesinya dan  Disamping itu, adanya caleg instan,
            bekerja.                        mereka panik sendiri. Termasuk agak  selebriti dan lain-lain. Warna-warni itu
               Kembali soal suara terbanyak, juga  terlalu kreatif untuk menentukan  mejadi sangat menarik untuk kita
            bisa berarti  mengurangi Oligarki Elit  Afirmatif Action, 1 perempuan dari 3  cermati. Apakah kemudian mereka bisa
            Partai. Selama ini ada distorsi antara  calon terpilih. Itu tidak bisa. Itu baru  meningkatkan dari popularitas menjadi
            kepentingan publik dan kepentingan  wacana. Tapi mereka sudah sepakat,  elektabilitas, itu masih menarik untuk
            partai. Ada yang tidak Match dan Gap  Perpu tidak bisa dimasukkan hal itu lalu  dicermati. Tetapi yang lebih menarik
            di sana. Dengan suara terbanyak ini,  mereka buat Keputusan KPU itu. Itu  lagi, saya kira adalah selama ini survei-
            otomatis para anggota DPR itu punya  bisa ramai                  survei menempatkan unit analisa itu ada
            posisi tawaar yang lebih kuat lagi.                              pada partai politik.
               Terakuntabilitas langsung ke  L L L L Langkah pangkah pembembenahanenahan  Survei-survei yang dilakukan oleh
                                              angkah pembembenahanenahan
                                             angkah p
                                             angkah pembenahan
            konstituennya. Jadi elit ini tidak bisa  Lebih lanjut Bima menyarankan,  LSI, Indo-barometer bertanya kepada
            terlalu seenaknya lagi sekarang.  kita harus belajar dari berbagai  rakyat, partai mana yang anda pilih?
            Termasuk tadi, harus berpikir ulang  pengalaman. Kita selalu semangat  Dalam konteks ini Demokrat, Golkar,
            dalam konteks recall, policy dan lain-  untuk melakukan inovasi, untuk  PDIP bergantian menjadi nomor 1.
            lain. Jadi agak mengikis Oligarki Elit.  melakukan Electoral Enginering yang  Tapi sekarang, itu sebetulnya yang
               Kemudian yang kedua, dalam   progresif, contohnya seperti Pilkada,  menentukan adalah orang, karena orang
            konteks Oligarki Elit juga, jual beli  Pemilihan Presiden secara langsung  memilih orang.
            nomor urut yang bukan rahasia lagi di  tetapi kemudian kita lalai untuk  Jadi kalau sosialisasi itu sukses
            partai-partai besar bahkan di partai-  melakukan pengkondisian atau  sehingga pemilih itu harus memilih
            partai baru sekalipun jualan nomor urut.  mengantisipasi ekses-ekses negatif yang  orang, artinya partai itu menjadi tidak
            Dengan model seperti ini, tidak ada lagi  mungkin timbul.        terlalu penting lagi. Jadi survei-survei
            praktek-praktek seperti itu.       Dalam konteks suara terbanyak ini,  itu menjadi agak meleset nanti. Dalam
               Terkait dengan sistem suara  disarankan penting untuk secepatnya  hal ini, mari kita lihat 77 Dapil itu.
            terbanyak ini, dia berharap sosialisasi  memperbaiki hal-hal yang masih belum  Caleg-caleg yang bertarung itu
            harus lebih gencar dilakukan. Sekali lagi,  kuat, juga melakukan langkah-langkah  bagaimana kualitasnya. Yang punya
            sosialisasi harus gencar supaya memilih  pembenahan yang lebih progresif lagi  peluang untuk menang adalah masih
            orang. Memang serba salah, bagusnya  supaya suara terbanyak ini betul-betul  orang-orang lama. Tokoh-tokoh yang
            cuma sekali dan itu mencoblos orang.  memberikan manfaat bagi kita.  kuat yang sudah dikenal, yang sudah
            Tapi kertas suara itu besar sekali, susah  Diungkapkan pula, kita harus  punya jaringan, yang memang turun ke
            untuk mencari satu per satu. Dan yang  belajar dari Pilkada. Kita sepakat bahwa  bawah. Pemain lama yang Know How
                                                                                   et,mp
                                                                                   et,mp,si,si
            ditakutkan mereka mencoblos partai  Oligarki Elit Politik itu diputus, tidak  to Play. (et,mpet,mp,si,si)
                                                                                   et,mp,si
            10      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15