Page 6 - MAJALAH 70
P. 6
LAPORAN UTAMA
pelantikan anggota DPR RI periode 2004-2009. foto: Eka Hindra
dan dikuatkan adalah Anggota DPR kader-kader partai yang ditempatkan Partai Hanura, dan Partai Golkar.
itu wakil rakyat dan mengemban dalam daftar caleg itu memiliki bobot Namun dengan keluarnya putusan
amanat dari konstituennya, karena yang bagus. MK dan sifatnya final, maka tidak ada
menjadikan rakyat sebagai penegak, Ketiga, adalah pendidikan satu partai pun yang menolak.
pemegang otoritas yang sangat kuat pemilih. Kalau pemilih tidak punya “Mereka harus mereka terima meski
dalam menentukan siapa wakilnya, satu rasionalitas yang kuat dalam dengan sangat berat hati” kata Akbar.
bukan hanya calon, bukan hanya memilih wakilnya maka publik akan Dengan mekanisme suara
partai. cenderung memilih orang-orang kuat, terbanyak, jelas Akbar, caleg dengan
Kendati demikian, keputusan MK orang-orang populer bukan orang nomor urut besar (bawah) tetap
soal suara terbanyak itu dapat yang memiliki kapasitas. Jadi yang ke berpeluang menjadi anggota DPR
menimbulkan ekses-ekses negatif tiga ini juga harus dilakukan asal mampu mengumpulkan
yang dapat mengganggu tahapan- pendidikan politik bagi pemilih, bagi dukungan suara terbanyak. Sukses
tahapan Pemilu. Putusan suara konstituen, bagaimana mereka bisa tidaknya caleg sangat bergantung
terbanyak ini ibarat pil pahit yang dan mau menelisik rekam jejak para pada kerja kerasnya meraih suara
harus ditelan sekarang. Itu obat yang caleg ini. Kalau tidak, mereka hanya pemilih.
baik dalam jangka panjang, tetapi hari akan memilih orang-orang yang
emakin kin ketaetatt
ini kita telan itu pahit. Kenapa? kelihatanya populer, menarik secara S S S S Semakemakin kin ketaetatt
emak
emakin ketat
Karena punya dampak yang banyak. fisik, tapi tidak punya kapasitas. Menurut Akbar, suara terbanyak
Kalau tidak dilengkapi, kalau tidak “Tiga langkah jangka panjang ini yang dipilih sejumlah parpol
disertai oleh beberapa langkah, suara yang saya kira harus betul-betul mengindikasikan semakin ketatnya
terbanyak ini akan banyak difokuskan jika ingin suara terbanyak persaingan antarparpol dan antarcaleg
mudharatnya ketimbang manfaatnya. memberikan dampak positif dalam pada Pemilu Legislatif 2009. Pemilu
Sistem suara terbanyak ini harus proses penguatan wakil rakyat dan yang akan digelar 9 April tersebut di-
diikuti oleh antara lain, perbaikan penguatan peran lembaga parlemen,” ikuti 38 parpol, terdiri dari 16 parpol
rekrutmen internal partai. “Kalau tandas Bima. lama yang memiliki kursi di DPR, 18
yang direkrut oleh partai itu bibitnya Sementara itu mantan Ketua parpol baru yang lolos seleksi KPU,
memang tidak berkualitas, suara Umum Partai Golkar Akbar Tanjung serta empat parpol yang
terbanyak ini hanya menampilkan menyatakan, suara terbanyak menjadi memenangkan gugatan di Pengadilan
orang yang populer tapi minus pilihan sejumlah parpol pada saat Tata Usaha Negara (PTUN).
kapasitas”, kata Bima. menetapkan calon anggota legislatif Akbar mengamati, perkembangan
Yang kedua, kaderisasi internal (caleg) yang mereka ajukan pada kepartaian kurang kondusif dan
partai. Bibit yang masuk mungkin Pemilu Legislatif 2009. Sebelumnya kesenjangan kepentingan antara
kurang bagus, tetapi kalau partai parpol-parpol yang sudah rakyat dan wakilnya kian menganga.
menggembleng secara serius menyatakan pilihannya itu, antara Kesan ini diperoleh sebagaimana
melakukan proses kaderisasi, nanti lain, PAN, PBR, Partai Demokrat, disampaikan berbagai kalangan dalam
6 PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70