Page 17 - MAJALAH 217
P. 17

SUMB ANG S ARAN






                                                                                     serentak sangat cocok untuk
                     Sejarah munculnya penggunaan sistem                             digunakan. Namun, dalam
                     proporsional daftar terbuka sebenarnya berangkat                pandangan penulis jika pemilu
                     dari kritik-kritik yang dilontarkan oleh kalangan               dilakukan dengan mekanisme
                     pegiat/aktivis demokrasi.                                       terpisah antara legislatif terlebih
                                                                                     dahulu dan dilanjutkan eksekutif,
                                                                                     maka sistem yang digunakan
                                                                                     lebih cocok menggunakan sistem
                  masyarakat, ada ketakutan dari caleg   suara. Hal ini juga perlu menjadi   proporsional terbuka.
                  jika tidak melakukan praktik seperti ini   pertimbangan untuk memilih sistem   Hal ini disebabkan ada waktu jeda
                  akan dipastikan tidak terpilih.   proposional tertutup untuk dijadikan   antara pemilihan legislatif menuju
                     Masyarakat menjadi terbiasa    opsi dengan menggunakan pemilu   eksekutif. Dari sisi penyelenggara
                  dalam menggunakan hak suaranya    yang serentak.                   pemilu memberikan ruang waktu
                  tergantung pada uang yang            Namun, usulan menggunakan     untuk mempersiapkan pemilu.
                  didapatkan. Muncul istilah NPWP   sistem proposional daftar tertutup   Proses rekapitulasi di pemilihan
                  (omor piro wani piro), perilaku   dengan mekanisme pemilu          legislatif tidak memakan waktu
                  masyarakat yang seperti ini telah   serentak, penulis menyepakati   dan tenaga yang banyak, apalagi
                  melekat di pemilih Indonesia. Maka,   usulan dari Mada Sukmajati yang   saat pemilihan eksekutif (calon
                  para caleg selalu berpikir mencari   merupakan Dosen Departemen    presiden dan wakil presiden). Maka,
                  sumber daya uang yang besar       Politik dan Pemerintahan UGM yang   menggunakan sistem proporsional
                  terhadap para pemilik modal agar   menurutnya jika menggunakan     terbuka sangatlah cocok. Atau
                  mendapatkan modal untuk menyuap   sistem proposional tertutup, maka   dengan model pemilu serentak
                  masyarakat.                       perlu pendahuluan atau proses    yang moderat akan lebih cocok
                     Saat ini, muncul sejumlah pihak   kandidasi terlebih dahulu di internal   mengunakan sistem proporsional
                  dari kalangan partai politik dan   partai politik yang memenuhi prinsip   terbuka.
                  pengamat menginginkan kembali     transparansi, akuntabilitas, dan    Artikel ini membayangkan
                  menggunakan sistem proporsional   partisipasi dari masyarakat.  Selain   bagaimana skema model pemilu
                  tertutup. Sistem ini dianggap lebih   itu, perlu dilakukan edukasi agar   serentak yang lebih moderat dan
                  adanya dorongan untuk penguatan   pemilih mengenal nama-nama yang   memperhatikan aspek keseimbangan
                  kelembagaan partai politik. Namun,   dicalonkan oleh sebuah partai.   bagi beban penyelenggara pemilu,
                  juga tidak sedikit yang tetap        Kemudian untuk memperkuat     aspek pemilih, dan aspek peserta
                  mempertahankan sistem proporsional   adanya prinsip tersebut pada proses   pemilu. Model keserentakan pemilu
                  terbuka. Di Indonesia perdebatan   kandidasi penulis sepakat dengan   yang moderat ialah membagi pemilu
                  dari kedua sistem ini telah menjadi   usulan Mada Sukmajati bahwa perlu   dipisah menjadi dua, yakni pemilu
                  perdebatan setiap menjelang       Peraturan Komisi Pemilihan Umum   nasional dan lokal dengan jarak
                  pemilu. Semua pihak memiliki alasan   (PKPU) yang mewajibkan setiap   kurang lebih antara 2,5 tahun atau
                  masing-masing dan atas dasar      partai membuat berita acara proses   2 tahun. Pemilu nasional ini meliputi
                  kepentingannya masing-masing.     pencalonan. Selanjutnya masyarakat   pemilihan eksekutif meliputi presiden
                        Tulisan ini mengusulkan jika   perlu mendorong reformasi terhadap   dan wakil presiden. Kemudian
                  pemilu dilakukan secara serentak   kelembagaan partai politik agar   legislatif meliputi , DPD dan DPR RI.
                  tahun 2024. Maka, dibandingkan    mampu melahirkan sebuah produk      Selanjutnya  pemilihan lokal yakni
                  menggunakan sistem proposional    kepemimpinan yang baik, atau     memilih eksekutif yang meliputi
                  terbuka yang berlaku sistem       mendorong partai politik melakukan   gubernur dan wakil gubernur, wali
                  sebelumnya, maka penulis menilai   undang-undang parpol. Revisi    kota dan wakil wali kota, atau bupati
                  menggunakan proposional tertutup   undang-undang parpol misalnya ada   dan wakil bupati. Sedangkan legislatif
                  memiliki lebih banyak kelebihan, dan   pembatasan jabatan ketua umum,   meliputi DPRD Provinsi dan DPRD
                  lebih cocok untuk diterapkan pada   keharusan transparansi keluar masuk   Kab/Kota. Model seperti ini akan
                  penyelenggaraan pemilu legislatif   partai, dan isu lain yang perlu diatur.   mempermudah penyelenggara
                  secara serentak. Alasannya ialah     Jika partai politik mampu     pemilu, hidupnya dinamika politik
                  sistem ini mempermudah aspek      melakukan melakukan reformasi    lokal, dan adanya hasil memperkuat
                  pemilih dan dari sisi penyelenggaraan.   terhadap dirinya, maka penggunaan   subtansi hubungan pusat dan
                  Sistem ini mempermudah pada aspek   sistem proposional tertutup dengan   daerah dalam memperkuat sistem
                  rekapitulasi suara dan penghitungan   mekanisme penyelenggaraan    presidensil.



                                                                                TH. 2023      EDISI 217      PARLEMENTARIA        17
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22