Page 13 - MAJALAH 217
P. 13

L APORAN UT AMA





                                                                                     mereka kini tidak lagi bebas masuk ke
                                                                                     partai tertentu,” tambah politisi Fraksi
                                                                                     PPP ini. Jika ini secara kontinu terus
                                                     Termasuk,                       berlanjut, menurutnya, masyarakat
                                                     MK juga akan                    akan semakin dirugikan.
                                                     mempertimbangkan                       Sebaliknya, dengan Sistem
                                                                                     Proporsional Terbuka, partai justru
                                                     apakah keputusan                lebih mudah mendapatkan kader-
                                                     menggunakan sistem              kader terbaik untuk bekerja di
                                                     pemilu tertentu                 parlemen yang sebelumnya sudah
                                                     akan diterapkan                 bekerja banyak di masyarakat. “Kalau
                                                                                     partai ambil dari orang luar yang
                                                     pada Pemilu                     dipandang berkualitas oleh
                                                     2024, atau pada                 masyarakat, maka yang berkualitas
                                                     penyelenggaraan                 yang duduk di DPR itu yang
                                                     pemilu berikutnya.              mewakilkan orang-orang yang
                                                                                     dipandang masyarakat berkualitas.
                                                                                     Ya, karena masyarakatlah yang tahu
                                                                                     bagaimana kondisi orang dari mereka
                                                                                     yang ada di keseharian masyarakat,”
                                                      Rifqinizamy Karsayuda
                                                      Anggota Komisi II DPR RI       tegas wakil rakyat dapil Riau I ini.
                                           FOTO: OJI/NR
                                                    akan diusung dan/atau diusulkan   Ketaatan Terhadap
                  daerahnya. Di sisi lain, para kandidat   maju dalam pemilihan legislatif.
                  akan menjaga kredibilitas mereka di   Bahkan, partai atau gabungan partai   Konstitusi
                  depan rakyat yang memilihnya.     juga memiliki kewenangan penuh      Meskipun demikian, dialektika
                     “Kalau kita kembali kepada     pula untuk mengusulkan kandidat   antara Sistem Proporsional Tertutup
                  konstitusi itu, maka lebih tepat   presiden dan wakil presiden yang   maupun Sistem Proporsional
                                                                                     Terbuka ini merupakan hal yang
                  dilaksanakan penyelenggaraan      akan diusungnya. Sehingga, dalam   dinamis, tergantung pada aspirasi
                  pemilu dengan sistem proporsional   Sistem Proporsional Tertutup,   dan kebutuhan yang berkembang di
                  terbuka. Karena apa? Karena       kedaulatan rakyat hanya sampai pada   masyarakat. Karena itu, uji materil oleh
                  keterbukaan itu menyebabkan pilihan   menentukan parpol mana yang dinilai   pihak terkait terhadap penggunaan
                  betul-betul berada di tangan rakyat,   mampu mewakili aspirasinya.   sistem tersebut pada Pemilu 2024
                                                       Selanjutnya, internal di dalam
                  terhadap siapa yang akan dipilih   parpol tersebut yang memutuskan   menjadi sah dan keputusan tertinggi
                  menjadi pimpinan dari satu dapil   siapa calon legislatif yang akan duduk   berada di palu para hakim MK.
                  menjadi anggota legislatif delegasi   di kursi parlemen pusat maupun   MK memiliki kewenangan untuk
                  parpol itu,” ujar Wakil Ketua Komisi II   daerah, melalui sistem nomor urut.   memutuskan sistem mana yang akan
                  DPR RI, Syamsurizal.              Sistem ini dinilai hanya berdasarkan   digunakan dalam penyelenggaraan
                                                    kedekatan antara caleg yang akan   Pemilu 2024, termasuk pula
                  Kedaulatan Rakyat atau            maju dengan pimpinan parpol      memutuskan untuk mengembalikan
                  Parpol?                           yang menjadi penentu keputusan.   kewenangan menentukan sistem
                     Meskipun demikian, penentuan   Termasuk, diduga akan semakin    pemilu kepada pembuat undang-
                  Sistem Proporsional Tertutup      memperkuat praktik oligarki di   undang, yaitu DPR (open legal
                  bukan tanpa argumentasi. Sebab,   internal parpol karena keputusan   policy). Sebab, sejumlah pengamat
                  sebagaimana tertuang dalam UU     bukan didasarkan pada objektivitas   menyebutkan, pilihan sistem pemilu
                  Nomor 7 Tahun 2017, partai politik   dan profesionalisme caleg, namun   untuk DPR dan DPRD tidak diatur
                  merupakan peserta pemilu untuk    berdasarkan pada subjektivitas dan   jelas dalam konstitusi. Kewenangan
                  memilih anggota DPR, anggota      kedekatan personal caleg dengan   MK terbatas sebagai pemberi rambu-
                  DPRD provinsi, anggota DPRD       pimpinan partai.                 rambu saat pembentuk UU ingin
                  kabupaten/kota, dan pasangan calon   “Ini yang menyebabkan         mengevaluasi sistem tersebut.
                  yang diusulkan oleh partai politik,   keberatan-keberatan masyarakat.   Konstitusi Negara Republik
                  gabungan partai politik untuk pemilu   Karena orang yang sudah dipilih   Indonesia dinilai tidak mengatur
                  presiden dan wakil presiden.      selama ini dengan beberapa kali   eksplisit pilihan sistem pemilu yang
                     Argumentasi ini menentukan     pemilu, mereka bisa masuk dan    dianut untuk pemilihan DPR, DPRD,
                  bahwa partai politik memiliki     mendapat pendidikan politik, karena   dan DPD. Hal ini berbeda dengan
                  kewenangan penuh untuk            mereka masuk ke partai politik. Tapi,   pemilihan presiden dan wakil
                  menentukan siapa calon yang       dengan sistem proporsional tertutup   presiden yang jelas diatur sistemnya.
                                                                                         rdn/mh

                                                                                                                13
                                                                                TH. 2023      EDISI 217      PARLEMENTARIA        13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18