Page 11 - MAJALAH 217
P. 11

L APORAN UT AMA






                     “Ketua KPU sudah melampaui
                  batas kewenangannya dan bisa
                  dikatakan melakukan intervensi
                  terhadap perkara yang sedang
                  berproses di MK. Sebab bisa         MK telah memutuskan
                  dikatakan mengintervensi soal sistem   bahwa sistem pemilu yang
                  proporsional tertutup yang kini     konstitusional adalah
                  perkaranya masih dibahas di MK. Dan
                  bisa dikatakan melakukan intervensi   sistem pemilu terbuka dan
                  terhadap perkara yang sedang        putusan tersebut sudah
                  berproses di MK,” tandas Saan.      final. Sehingga, hal tersebut
                     Terkait hal itu, Saan kembali
                  menyayangkan komentar Ketua         menjadi acuan bagi DPR RI
                  KPU soal peluang pemilu sistem      bersama pemerintah untuk
                  proporsional tertutup. Komentar     membuat dan menerapkan
                  tersebut diduga dapat menimbulkan
                  kegaduhan politik jelang Pemilu     sistem pemilu terbuka
                  2024. “Pernyataan Ketua KPU ini     pada pemilu 2009 sampai
                  menjadi salah satu sebab munculnya   dengan pemilu 2019 lalu.
                  kegaduhan politik, lalu ada
                  ketidakpastian politik bagi partai-
                  partai,” tegas Saan.             FOTO: GERALDI/NR  Riyanta
                     Sementara itu, Anggota Komisi    Anggota Komisi II DPR RI
                  II DPR RI Riyanta mengimbau Ketua
                  KPU untuk fokus kepada tugas pokok
                  dan fungsi (Tupoksi)-nya saja dan   terbuka pada Pemilu 2009 sampai   hukum. Maka dinamika politik harus
                  agar sebelum menyampaikan opini   dengan Pemilu 2019.              sesuai dengan hukum yang sudah
                  atau pernyataan, dipertimbangkan     “Dinamika politik menjelang   disepakati oleh bangsa Indonesia,”
                  dahulu dampak baik dan buruknya   dilaksanakannya pemilu serentak   ungkap Riyanta dalam keterangan
                  terhadap stabilitas hukum, politik,   pada tanggal 14 Februari 2024   resminya, awal Januari lalu.
                  sosial, keamanan. MK sebelumnya   meningkat. Hal ini lumrah dalam     Dalam hal ini, MK telah
                  melalui Putusan No.22-24/PUU-VI   sistem negara demokrasi. Namun,   memutuskan bahwa sistem pemilu
                  /2008 telah memberikan keputusan   sesuai dengan pasal 1 ayat (3)   yang konstitusional adalah sistem
                  yang menjadi acuan bagi DPR RI    Undang-Undang Dasar Negara       pemilu terbuka dan putusan
                  bersama pemerintah untuk membuat   Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa   tersebut sudah final. Sehingga, hal
                  dan menerapkan sistem pemilu      “Negara Indonesia adalah negara   tersebut ditegaskan kembali Riyanta
                                                                                     menjadi acuan bagi DPR RI bersama
                                                                                     pemerintah untuk membuat dan
                                                                                     menerapkan sistem pemilu terbuka
                                                                                     pada pemilu 2009 sampai dengan
                    Ketua KPU sudah melampaui batas                                  pemilu 2019 lalu.
                    kewenangannya dan bisa dikatakan melakukan                          Hukum harus ditegakkan sesuai
                    intervensi terhadap perkara yang sedang                          dengan prinsip dasar negara hukum
                                                                                     (Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945), serta
                    berproses di MK. Sebab bisa dikatakan                            konstitusi sebagai “Kepala Negara”
                    mengintervensi soal sistem proporsional tertutup                 dan sebagai “Panglima.” Selain itu,
                    yang kini perkaranya masih dibahas di MK. Dan                    persoalan permohonan judicial review
                    bisa dikatakan melakukan intervensi terhadap                     tersebut ditegaskan Riyanta harus
                                                                                     dipercayakan sepenuhnya kepada
                    perkara yang sedang berproses di MK.                             MK. “Yakinlah hakim-hakim konstitusi
                                                                                     adalah manusia-manusia pilihan yang
                                                                                     mempunyai integritas yang mulia,”
                    Saan Mustopa
                    Wakil Ketua Komisi II DPR RI                                     tutup politisi Fraksi PDI Perjuangan
                                                                                     tersebut.  pun/mh


                                                                                                                11
                                                                                TH. 2023      EDISI 217      PARLEMENTARIA        11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16