Page 52 - MAJALAH 212
P. 52

KU N KER
                     K OM ISI  X





            Permasalahan                                                       pun belum mampu menyediakan
                                                                               sarana dan prasarana (sarpras)
                                                                               yang dibutuhkan untuk mendukung
            Pendidikan Harus Diurai                                            Kurikulum Merdeka tersebut.
                                                                                  Bahkan, menurut Ferdi,
                                                                               pemerintah juga belum mampu
                                                                               memenuhi standar guru yang
            Sektor pendidikan                 untuk tidak memaksakan           ditentukan oleh Kurikulum Merdeka
            memang selalu                     sekolah menggunakan kurikulum    tersebut. “Kalau kita lihat variabel-
                                              tersebut. Ia menilai kurikulum
                                                                               variabel pendukung kurikulum yang
            menyisakan                        tersebut masih memiliki beberapa   pernah ada seperti KTSP (Kurikulum
            permasalahan klasik               kekurangan.                      Tingkat Satuan Pendidikan) dan
                                                 “Kami ingatkan untuk dinas
            yang harus segera                 pendidikan dan seluruh kepala    Kurtilas (Kurikulum 2013), semua
                                                                               memiliki dasar hukum yang jelas,
            diurai. Berbagai program          sekolah di Kabupaten (Demak)     Kedua, terkait kajian akademis
            dan kebijakan yang                ini untuk tidak paksakan sekolah   kenapa kurikulum sebelumnya
            dikeluarkan pemerintah            dan para siswa mengikuti atau    harus berubah jadi kurikulum ini,”
                                              menjalankan Kurikulum Merdeka.
                                                                               tegasnya.
            harus dipastikan dan              Ini merupakan keputusan Panja       “Kami mempersilahkan jika ingin
            diawasi agar berjalan             Kurikulum Merdeka Komisi X DPR   perubahan kurikulum, tapi dasarnya,
            tepat sasaran dan tak             RI,” ungkap Ferdi saat kunjungan   kajian akademisnya harus jelas dan
                                                                               kuat,” kata Ferdi.
                                              kerja Komisi X DPR RI ke Demak,
            menimbulkan masalah               Jawa Tengah, pertengahan Juli ini.
            baru.                                Politisi Partai Golkar ini    Sarpras dan Guru,
                                              menjelaskan, Kurikulum Merdeka   Kunci Pendidikan
                                              yang menjadi salah satu program   Bermutu
                      eperti halnya Kurikulum   pemerintah ini masih memiliki
                      Merdeka, Anggota Komisi   banyak kekurangan, alias belum    Anggota Komisi X DPR RI Fahmi
                      X DPR RI Ferdiansyah    siap. Kesiapan itu terlihat dari   Alaydroes menyatakan ada dua
                      mengingatkan            belum adanya dasar hukum yang    aspek yang merupakan ujung
            S Dinas Pendidikan                jelas di awal program tersebut.    tombak perbaikan mutu pendidikan
            dan beberapa kepala sekolah di    Belum lagi konsep kurikulum yang   Indonesia ke depan, yaitu sarana
            Kabupaten Demak, Jawa Tengah,     belum jelas. Dimana pemerintah   prasarana (sarpras) dan kualits
                                                                               guru. Mengingat keduanya memiliki
                                                                               korelasi yang cukup erat dalam
                                                                               membangun pendidikan yang
                                                                               bermutu.
                                                                                  “Sekarang kita dapatkan
                                                                               masalah cukup serius di guru,
                                                                               yaitu masalah ketercukupan,
                                                                               ketersebaran dan kompetensi juga
                                                                               kesejahteraan. Padahal guru itu
                                                                               yang paling depan menjadi ujung
                                                                               tombak bagi mutu pendidikan
                                                                               kita. Dua hal ini menjadi sesuatu
                                                                               yang sangat luar biasa yaitu sarana
                                                                               prasarana dan guru,” kata Fahmi di
                                                                               Jawa Tengah.
                                                                                  Fahmi menuturkan, gedung
                                                                               SMAN 03 Kota Salatiga dahulu
                                                                            FOTO:AYU/PDT  adalah Sekolah Pendidikan
                                                                               Guru (SPG) pada masa Belanda.

            Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah saat kunjungan ke sekolah di Demak, Jawa Tengah.  Menurutnya, meskipun Belanda


             52     PARLEMENTARIA      EDISI 212      TH. 2022
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57