Page 42 - MAJALAH 104
P. 42
sampai 2015. Secara umum kinerja
dari Kemendikbud mengecewakan,
tidak sesuai dengan harapan kita,”
ketus Irsal.
Sementara itu, Anggota Komisi X
Reni Marlinawati, walaupun tidak
menyetujui Kurikulum 2013, ia
berusaha tetap optimis Kurikulum
ini dapat berjalan. Ia pun berharap
Komisi X dapat melakukan peng-
awasan dengan baik.
“Sekarang kita lihat, Kurikulum
2013 sudah diserahkan ke Kemen-
dikbud, biar Mendikbud yang
merealisasikan, apa mau dibuat
bagus atau kita lihat dan awasi nanti
apa berjalan seperti rencana semula
atau seperti apa. Peran media dan
masyarakat juga penting untuk
turut mengawasi ini. Kita harus
optimis dan menaruh harapan ke
pemerintah dengan melakukan
kontrol, dan tanggung jawab saya
untuk mengawasi dan menjaga.
Masyarakat juga harus mendukung
kurikulum karena sudah berjalan.
kondisi Indonesia tidak sama dengan mengurangi dari rencana yang ada Bila dalam tataran operasional tidak
negara maju,” tambah Irsal. dan tetap menghabiskan biaya,” seperti yang direncanakan mari kita
sesal Irsal. panggil menteri dan melakukan
Ia melihat persiapan yang kurang evaluasi. Menteri juga harus
waktunya bisa dibilang gagal total, Politisi asal Dapil Jambi ini melihat mendengar rakyat dan tidak keras
karena guru-guru belum disiapkan, Penelitian dan Pengembangan di kepala,” tegas Reni.
sarana dan prasarana belum diuji Kemendikbud tidak bekerja optimal,
coba di lapangan, bahkan content karena tidak bisa memperhitungkan Sementara itu, Agus memastikan
pun belum di ujicoba, sehingga Kurikulum ini dapat berjalan sesuai Komisi yang dipimpinnya dapat
menjadi sangat riskan. Serta peng- harapan atau tidak, termasuk jika melakukan pengawasan agar
enalan hanya dalam waktu 6 bulan ada permasalahan, bagaimana Kurikulum 2013 tidak melenceng
itu sangat tidak masuk akal. Ia mene- solusinya. Karena merasa Kurikulum dari tujuannya, sasarannya, dan hal-
gaskan, pemerintah sangat terburu- ini akan gagal, dari sisi budget yang hal yang wajib dilaksanakan sesuai
buru dalam menentukan Kurikulum dianggarkan pun diturunkan. dengan mekanisme.
2013.
“Saya pesimis dengan perubahan “Komisi X harus melaksanakan
“Komisi X semula ingin memun- menjadi kurikulum 2013 ini karena pengawasan. Kita semuanya ingin
durkan total tetapi tidak bisa kare na persyaratan untuk merubah maju. Sekarang kita tahu, mutu
domain kita hanya sebagai peng- kurikulum ini sama sekali jauh dari pendidikan kita tentunya masih
awasan dan budgeting sehingga normatif, persiapan sama sekali agak ketinggalan. Ini ada keinginan
tidak bisa frontal habis. Padahal tidak matang. Jadi apa yang saya dari pemerintah dan ada dukungan
kita juga harus memperhatikan harapkan, ini gagal. Bila untuk coba- dari DPR untuk meningkatkan mutu
kepentingan masyarakat dan anak coba, ini gila, karena sudah tahu pendidikan, untuk itu kita harus
didik. Bila kita frontal tanpa alasan akan gagal tetap dilaksanakan. Hasil memperkuat di segala lini. Salah
yang kurang, kita bisa disalahkan. kunjungan kerja Komisi X ke daerah, satunya di lini kurikulum. Jika tidak
Baiknya dilakukan uji coba terlebih semua aklamasi menolak penerapan dimulai sekarang, nanti kita lebih
dahulu. Bila uji coba sampel yang Kurikulum 2013, karena persiapan mundur lagi bertahun-tahun, lebih
diambil harusnya terbatas dan tepat yang kurang matang. Mereka mundur lagi kita dari tujuan,” tutup
agar efektif, sekarang bukan uji minta dimundurkan hingga 2014, Agus. (sf) Foto: Odjie/Parle.
coba lagi namanya karena hanya sementara menurut saya setidaknya
42 PARLEMENTARIA EDISI 104 TH. XLIII, 2013