Page 45 - MAJALAH 104
P. 45

Selain itu, tambahnya berkaitan   Sementara  itu,  Fraksi  PKB  penduduk.
            dengan  KTP-Elektronik,  maka  (F-PKB),  lewat  juru  bicaranya
            ketentuan dalam Pasal 64 ayat (4)  Ab dul  Malik  Haramain  juga      “Hal itu perlu dilakukan agar dipe-
            huruf a UU Nomor 23 Tahun 2006  menyetujui pembahasan RUU ini,  roleh kemudahan dan kelancaran
            Tentang Administrasi Kependudukan  dan sependapat untuk menghapus  dalam pelayanan publik di berbagai
            yang mengatur bahwa masa berlaku  masa  berlaku  e-KTP  yang  hanya  sektor  baik  oleh  pemerintah
            KTP  adalah  5  (lima)  tahun  perlu  lima tahun dan menerapkan e-KTP  maupun swasta serta diperolehnya
            dilakukan  penyesuaian  menjadi  untuk berlaku seumur hidup kecuali  penghematan  keuangan  negara
            seumur  hidup,  sepanjang  tidak  ada perubahan elemen data.        setiap lima tahun,” ujarnya.
            adanya perubahan atas elemen data
            penduduk dan berubahnya domisili    F-PKB menurut Haramain mem-       Terkait  putusan  Mahkamah
            penduduk.                         berikan beberapa catatan yang perlu  Konstitusi Nomor 18/ PUU-XI/2013
                                              diperhatikan salah satunya mengenai  tertanggal  30  April  2013,  yang
              Sementara  itu,  juru  bicara  penyesuaian dan penyamaan denda  intinya adalah bahwa pencatatan
            dari Fraksi PDIP (F-PDIP), Zainun  administrasi antara WNI dan WNA.  kelahiran yang pelaporannya me-
            Ahmadi menjelaskan pembahasan  F-PKB, kata dia, berpendapat usaha  lam paui  batas  1  (satu)  tahun,
            RUU  ini  penting  dan  strategis,  perubahan atas ketentuan ini kiranya  pencatatan dan penerbitan kutipan
            karena  memasuki  tahun  ketujuh  untuk  dipertimbangkan  kembali  akta kelahirannya tidak perlu melalui
            pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun  karena setiap instansi kelembagaan  penetapan pengadilan negeri, tetapi
            2006 tentang Adminduk, sebagai  yang menggunakan jasa WNA juga  cukup  dengan  keputusan  kepala
            dasar  hukum  dalam  penataan  memberikan standar yang berbeda  dinas kependudukan dan pencatatan
            administrasi dibidang kependudukan  dengan  WNI  dan  ini  juga  bukan  sipil kabupaten/kota.
            dan catatan sipil, terdapat sejumlah  bentuk diskriminasi kependudukan
            kelemahan  yang  mengharuskan  tapi lebih pada penegasan aturan
            adanya penyempurnaan.             antara WNI dan WNA.

              “Seiring dengan kewajiban negara   Sebelumnya, anggota Komisi II DPR
            yang perlu terus didorong peran  dari FPG Chairun Nisa menilai RUU
            aktifnya, untuk memenuhi hak-hak  Adminduk adalah bagian dari upaya
            masyarakat, khususnya dalam hal  untuk memberikan perlindungan
            memberi  jaminan  perlindungan  dan pengakuan atas status hukum
            dan  pengakuan  atas  jati  diri  atas  peristiwa  kependudukan
            warga negara sebagai penduduk  maupun  peristiwa  penting  yang
            Indonesia,” tambahnya.            dialami penduduk.

              F-PDIP, kata Zainun, memberikan   “RUU ini adalah upaya memberi
            tambahan  masukan  berkaitan  makna  sekaligus  penjabaran
            dengan perubahan isu yang cukup  amanat Pasal 26 ayat (3) UUD 1945    Menanggapi putusan MK terse-
            krusial, yaitu, kolom nama agama  yang bertujuan untuk mewujudkan  but,  Chairun  Nisa  menilai  perlu
            dalam  KTP,  yang  dalam  banyak  tertib Administrasi Kependudukan  dilakukan  penyesuaian  terkait
            kasus pencantumam nama agama  dengan  terbangunnya  database  norma tersebut dalam UU Nomor 23
            dalam  KTP  kerap  melahirkan  kependudukan  secara  rasional  Tahun 2006 tentang Administrasi
            diskriminasi, karenanya, menurut  serta  keabsahan  dan  kebenaran  Kependudukan agar sejalan dengan
            F-PDIP diperlukan penyempurnaan  atas dokumen kependudukan yang  putusan  Mahkamah  Konstitusi
            Pasal 64 UU Nomor 23 Tahun 2006.  diterbitkan,” katanya.            tersebut. “Perlu penyesuaian terkait
                                                                                norma tersebut dalam UU 23/2006
              Selain itu, lanjut Zainun, perlu   Lebih lanjut, tutur Chairun Nisa,  agar sejalan dengan putusan MK
            ditutup  serapat-rapatnya  ruang  berkaitan dengan penerapan kartu  tersebut,” ujarnya.
            yang memberi peluang diskriminatif  tanda penduduk (KTP) elektronik,
            atau perlakuan berbeda dalam hal  maka ketentuan dalam Pasal 64 ayat   Sebelumnya dalam rapat Panja
            pencantuman orang yang beragama  (4) huruf a Undang-Undang Nomor  Komisi  II  DPR  dengan  Dirjen
            (disediakan kolom agama) dengan  23 Tahun 2006 tentang Administrasi  Kependudukan dan Catatan Sipil
            penganut  kepercayaan  (tidak  Kependudukan  yang  mengatur  (Dukcapil)  Kementerian  Dalam
            disediakan  kolom  kepercayaan).  bahwa masa berlaku KTP adalah lima  Negeri  (Kemendagri),  Irman
            “Oleh karena itu, penyempurnaan  tahun perlu dilakukan penyesuaian  beberapa waktu lalu mengatakan,
            juga perlu dilakukan terhadap pasal  menjadi  seumur  hidup.  Dengan  pihaknya  sudah  menginvetarisir
            61  UU  Nomor  23  Tahun  2006,”  catatan, lanjut dia, sepanjang tak  semua Daftar Inventarisasi Masalah
            terangnya.                        ada perubahan atas elemen data  (DIM) pada RUU Adminduk yang
                                              penduduk dan perubahan domisili  telah  disampaikan  oleh  fraksi-


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 104 TH. XLIII, 2013  45
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50