Page 46 - MAJALAH 104
P. 46

fraksi  di  DPR.  Menurut  dia,  ada  Papua, lalu pindah ke Jakarta dan  bidan  untuk  mendapatkan  akta
          beberapa hal yang diperlukan dalam  domisili di Jakarta bersama orang  kelahiran.
          perubahan  RUU  itu  tapi  belum  tuanya, maka tidak harus ke Papua
          tertuang di dalam DIM fraksi-fraksi  untuk mendapatkan akta kelahiran,”   “Tidak semua warga lahir di dokter
          tersebut.                        kata Irman                        atau bidan, tapi ada juga yang di
                                                                             dukun atau paraji. Jadi persyaratan
           Diantaranya ialah yang berkaitan   Menurut Irman, ketentuan dalam  teknis  yang  baku  saja,  seperti
          dengan pasal 49 dalam RUU tersebut  pasal ini merupakan perubahan yang  KK  (Kartu  Keluarga-red).  Jangan
          yang mengatur tentang pengakuan  cukup mendasar dalam administrasi  sampai surat kelahiran mempersulit
          seorang anak. Tujuan dari pasal ini  kependudukan. Sebab, selama ini  mereka,” katanya.
          kata dia adalah untuk melindungi  banyak keluhan dari para kepala dinas
          hak-hak seorang anak yang perka-  terkait soal kelahiran dan domisili.   Pada bagian lain, Wakil Ketua Ko-
          winan  orang  tuanya  belum  sah  Meski demikian, bukti kelahiran dari  misi II DPR Arif Wibowo mendesak
          menurut negara. Sebab, selama ini  instansi seperti rumah sakit atau  agar persoalan Kartu Tanda Pen-
          ada pemahaman yang belum jelas  bidan tetap harus dicantumkan tapi  duduk (KTP) sudah beres pada 2014.
          di masyarakat soal pengakuan anak  tidak membutuhkan saksi.        Sehingga  RUU  Adminduk  yang
          dari hasil perkawinan.                                             mengatur soal KTP bisa langsung
                                             Menanggapi  hal  ini,  anggota  dilaksanakan. “Jangan sampai ada
           “Ada  perkawinan  yang  sah  di  Komisi  II  DPR  dari  Fraksi  Partai  cerita masyarakat tidak bisa memilih
          aga ma tapi belum sah di negara,  Demokrat (FPD) FPD, Syaiful Anwar  dalam  Pemilu  2014  karena  tidak
          ada juga yang belum sah di agama  menilai usulan pengakuan hak anak  punya KTP,” katanya.
          juga di negara. Usulan kami, bahwa  dalam RUU ini sudah cukup bagus,
          pengakuan anak itu bisa berlaku  artinya anak yang dilahirkan oleh   Arif mengkhawatirkan hal demi-
          bagi orang tua yang perkawinannya  perkawinan agama dan negara harus  kian  terjadi  karena  berkaca  dari
          belum  sah  menurut  negara  tapi  terdaftar. Meski begitu, kata Syaiful,  pengalaman  buruk  di  sejumlah
          sah  menurut  agama.  Tapi  tidak  perlu juga dipikirkan bagi anak yang  kabupaten.  Pejabat  setempat
          berlaku bagi anak hasil perzinahan,”  dilahirkan di luar nikah, dengan kata  enggan melayani masyarakat yang
          ujarnya.                         lain anak yang dilahirkan dari proses  diketahui merupakan basis partai
                                           perzinahan.                       politik tertentu. “Peta kabupaten kita
           Dengan  kata  lain,  kata  Irman,                                 itu kan peta kecurangan,” katanya.
          anak yang lahir dari perkawinan ibu   “Anak yg dilahirkan di luar nikah
          dan ayah yang tidak disahkan oleh  itu adalah penduduk Indonesia juga,   Ada  juga  pejabat  daerah  yang
          agama maupun negara, tidak akan  apalagi jumlahnya tidak sedikit. Kita  mengatakan bahwa penduduk yang
          diakui.“Kasarnya hasil perzinahan,  bisa lihat dilokalisasi, banyak anak-  tidak punya KTP bisa mencoblos
          itu  tidak  mendapat  pengakuan,”  anak yang lahir. Anak-anak itu tidak  dengan menggunakan paspor. “Lha,
          tegasnya.                        salah,  yang  salah  adalah  orang  bagaimana punya paspor, KTP saja
                                           tuanya. Saya pikir perlu ada pasal yg  tidak punya?” ujarnya.
           Sementara anak-anak yang lahir  mengatur soal ini,” tegasnya.
          dari ibu dari perkawinan sah secara                                  Menurut Arif, basis data pemilih
          agama tapi belum disahkan secara   Sementara itu, anggota Komisi  lewat KTP sangat penting karena
          negara (nikah siri-red), akan diberi  II  DPR  dari  FPDIP,  Eddy  Mihati  kartu itulah dokumen yang akan
          akta pengakuan. Dengan demikian,  mengatakan  pada  prinsipnya  di  digunakan oleh pemilih. Kalau soal
          kata Irman, anak tersebut memiliki  dalam pencatatan kependudukan,  KTP  ini  tidak  diantisipasi  secara
          hak perdata dari ayahnya.        seorang anak yang lahir di negara  maksimal, maka dalam pemilu nanti,
                                           ini dan dilahirkan oleh Warga Negara  isu warga yang tak berpartisipasi
           Selanjutnya  pada  pasal  50  Indonesia  (WNI),  otomatis  harus  karena tak punya KTP bakal kembali
          disebutkan bahwa negara memberi  tercatat  sebagai  warga  negara.  mencuat. “Itu akan mencoreng lagi
          akta pengesahan bagi anak yang  “Jangan sampai anak lahir karena  wajah Pemilu kita,” ujarnya.
          dilahirkan dari ibu hasil perkawinan  dianggap proses ‘haram’ menurut
          agama dan kemudian menikah pula  agama, lalu itu tidak tercatat sebagai   Urusan partisipasi warga tak bi-
          secara  negara  dengan  ayahnya.  penduduk,” ujarnya.              sa  disepelekan  dalam  pemilu.
          “Akta pengesahan itu lebih tinggi                                  Sebab, pemilu bukan sekadar pesta
          dari pengakuan,” katanya.          Lain halnya dengan anggota DPR  hura-hura, tapi alat legitimasi bagi
                                           dari  FPKS,  Jazuli  Juwaini,  dalam  pemerintah yang kredibel. “Kalau
           Ia juga mengatakan untuk pen-   rapat itu, pihaknya mengusulkan  sekedar  hura-hura  lupakan  saja
          catatan  kelahiran  nantinya  akan  agar warga yang tidak lahir di dokter  soal pikiran memajukan bangsa,”
          berasaskan peristiwa seperti yang  atau bidan juga bisa mendapatkan  katanya.(nt)
          dicantumkan  dalam  pasal  27.  kemudahan.  Mereka  tidak  harus
          “Artinya, kalau ada yang lahir di  menyertakan surat dari dokter atau


          46 PARLEMENTARIA  EDISI 104 TH. XLIII, 2013
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51