Page 11 - MAJALAH 226
P. 11
L APORAN UT AMA
FOTO: JAKA/NR
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil.
Kapolresta Balerang Kombes Pol bermula ketika beredar kabar di SMP 33 Galang dan SD 24 Galang.
Nugroho dengan pengeras suara tengah warga Rempang pada Rabu Atas kejadian itu, Nasir meminta
meminta warga untuk mundur. (06/09) bahwa Badan Pengusahaan Kapolri mengevaluasi anggotanya
Atas fakta yang terjadi di Kawasan Perdagangan Bebas dan dalam proses penanganan
lapangan, Habiburokhman dengan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) pembebasan lahan di Pulau
Komisi III akan mendalami kasus beserta pihak berwenang akan Rempang, Kepulauan Riau. Dirinya
tindakan represif aparat gabungan memaksa masuk ke Rempang untuk menyoroti kinerja kepolisian yang
terhadap warga di Pulau Rempang, melakukan pengukuran. kurang hati-hati, terutama saat
Batam. Dia menyebut mereka sudah Berdasarkan kabar tersebut, berhadapan dengan masyarakat
berkomunikasi dengan Polri, dan pada Kamis (07/09) pagi warga adat yang akan dibebaskan lahannya
saat ini masih menunggu informasi berkumpul di Jembatan 4 Barelang. di Pulau Rempang untuk proyek
terbaru. “Kami sudah berkomunikasi Sekitar pukul 09:51 WIB, warga startegis nasional (PSN) tersebut.
dengan pihak Polri. Kami sedang melihat ratusan aparat gabungan “Masyarakat adat istilahnya
menunggu informasi terbaru dari yang terdiri dari Satpol PP, polisi, punya tempat dalam struktur sosial
mereka,” ujarnya. TNI, dan Ditpam Batam membentuk dalam desa bahkan nasional. Kita
Sementara itu, Anggota Komisi barisan di depan jembatan. Aparat sangat menyayangkan peristiwa
III DPR RI Nasir Djamil juga angkat gabungan kemudian bergerak ke itu,” kata politisi Fraksi PKS ini. Ia
bicara soal konflik antara kepolisian arah warga yang berdiri di ujung menyayangkan kepolisian yang tidak
dengan masyarakat adat yang terjadi jembatan. Kapolresta Balerang mengedepankan tindakan persuasif.
di Pulau Rempang. Dia mengingatkan Kombes Pol Nugroho dengan Sehingga, harus berujung pada
tugas polisi adalah mengamankan pengeras suara meminta warga penembakan gas air mata. “Perlu
dan melindungi masyarakat. Bukan untuk mundur. kerja sama dengan semua pihak.
melakukan hal sebaliknya yang Ketika aparat mulai merangsek Seandainya langkah mendeteksi
mengancam dan membahayakan masuk ke kampung, terjadi ini dan pencegahan bisa dilakukan
masyarakat adat. lemparan batu dari arah warga. dan tidak akan terjadi. Semuanya
Kami meminta aparat melindungi Aparat membalasnya dengan berjalan dengan damai. Kami sangat
rakyat. Jadi polisi wajib melindungi menyiramkan air dan menembakkan sayangkan peristiwa ini terjadi.
rakyat,” tegas Nasir kepada media di gas air mata. Gas air mata dilaporkan Apalagi kalau ada penembakan di
DPR, awal September lalu. Kejadian masuk ke kawasan sekolah, yaitu masyarakat,” sesalnya. ssb/mh
11
TH. 2023 EDISI 226 PARLEMENTARIA 11