Page 9 - MAJALAH 115
P. 9
arah kebijakan suatu rezim. Dan ta- semakin ideal sebagai dapur politik Inilah yang perlu dipikirkan segera
hun ini merupakan tahun transisi anggaran. Yasonna menjelaskan, dalam agenda politik anggaran. Ke-
politik anggaran. Karena pemerin- Banggar bicara pada isu-isu besar, butuhan terhadap minyak mentah
tahan SBY berakhir pada Oktober, misalnya pengentasan kemiskinan, akan selalu tinggi. Sementara perse-
maka RAPBN 2015 disahkan lebih kedaulatan pangan, kedaulatan diaan minyak di Indonesia sangat
cepat, yaitu pada September, dari energi, dan infrastruktur (lihat: minim. Sektor energi, memang, ter-
tradisi sebelumnya pada setiap Ok- Banggar Hanya Bahas Program). Di masuk yang selalu kedodoran dalam
tober. Pada 2015 nanti kita akan sisi lain, Banggar juga harus meng- merancang postur APBN. Produksi
melihat perubahan arah politik ang- usahakan bagaimana pendapatan yang kurang dan subsidi yang terus
garan, karena rezim telah berganti. selalu lebih besar daripada belanja membengkak telah menggerogoti
negara. anggaran negara.
Ekonom Faisal Basri di Harian
Kompas edisi 14 Juli 2014, menulis, Dalam laporannya, Banggar DPR Anggota Komisi VII yang sekaligus
pemerintahan baru harus melaku- telah menyusun kebijakan di bidang Anggota Banggar DPR Satya Widya
kan reformasi struktural untuk pendapatan negara tahun 2015 Yudha, mengungkapkan, subsidi
membenahi kerapuhan struktur dengan membidik perpajakan. Per- energi mencapai Rp350 triliun
perdagangan luar negeri. Bahkan, tama, menyempurnakan regulasi dalam APBN-P 2014. Subsidi itu ter-
Bank Indonesia juga disarankan dan penggalian potensi pajak. Ke- diri dari subsidi BBM Rp245,4 triliun
memberi tambahan energi bagi dua, pajak untuk stabilisasi ekonomi dan subsidi listrik Rp103,8 triliun.
presiden baru untuk mengakse- nasional dengan mengoptimalkan Bahkan, dalam APBN berjalan 2014
lerasi pertumbuhan ekonomi. Bila bea masuk, bea keluar, dan PPh. Ke- saja, subsidi BBM sudah mencapai
pertumbuhan ekonomi tak pernah tiga, pajak untuk tingkatkan daya sa- Rp282,1 triliun dan subsidi listrik
beranjak dari 6%, rakyat Indonesia ing dan nilai tambah. Dan terakhir, Rp71,3 triliun.
tak kunjung sejahtera. pajak untuk kendalikan konsumsi
barang kena cukai, terutama tarif “Pemerintah perlu melakukan
Dapur Anggaran cukai hasil tembakau. langkah-langkah terobosan untuk
menekan subsidi BBM dan subsidi
Mahkamah Konstitusi (MK) telah Sementara penerimaan dari sek- listrik agar tidak terus membeng-
mengetuk palu dan putusan pun tor migas di tahun 2015, Banggar kak. Salah satunya dengan manaje-
telah dijatuhkan. Dalam amar putu- telah menyusun startegi, yaitu me- men belanja volume BBM bersubsidi
sannya, Banggar DPR tak boleh lagi ningkatkan produksi migas, penca- yang harus ditekan agar tidak over
membahas satuan tiga dan mem- paian target lifting minyak mentah kuota setiap tahunnya. Selain itu,
beri tanda bintang pada mata ang- dan gas bumi, efisiensi cost reco penerapan teknologi radio frequen
garan. Sohibul Iman dan Yasonna very, dan memperbarui harga jual cy identification (RFID) jangan sam-
sependapat bahwa putusan MK gas. Pada asumsi dasar RAPBN 2015, pai menjadi wacana terus menerus
yang menyangkut larangan mem- Banggar telah menyepakati harga oleh pemerintah. Program itu harus
bahas anggaran hingga satuan tiga, minyak 95-110 dollar per barel. Lift dijalankan secara konkret sehingga
salah alamat. Itu bukan ranah pem- ing minyak 830-900 ribu barel per volume BBM bersubsidi bisa dikon-
bahasan Banggar, melainkan komi- hari. Lifting gas bumi 1.200-1.260 trol secara ketat dan efisien,” tegas
si-komisi di DPR dengan para mitra barel setara minyak per hari. Dan Satya.
kerjanya. lifting migas 2.030-2.160 barel se-
tara minyak per hari. Begitulah realitas pengelolaan
Tapi bila menyangkut larangan anggaran nasional. Banyak celah
memberi tanda bintang, baik So- Untuk mengoptimalkan pendapat- yang masih bisa kita optimalkan
hibul Iman dan Yasonna sepakat an dari sektor migas, Banggar sem- untuk meningkatkan pendapatan.
menerimanya. Itu penting dilaku- pat mendesak pemerintah dan Dan banyak celah penghematan
kan Banggar. Sebelumnya, sering Pertamina untuk menggarap kilang- pula untuk menekan pengeluaran.
kali Banggar memberi tanda bintang kilang baru. Namun, dengan alasan Kini, dengan wajah politik angga-
pada mata anggaran, karena belum cost yang terlalu mahal, kilang baru ran yang baru, Banggar bisa lebih
ada konsolidasi atau kesepakatan belum tergarap. Mandeknya pem- fokus memperhatikan isu-isu besar
bulat antara pemerintah dan DPR. bangunan kilang minyak baru, kare- di bidang pendapatan dan belanja
Pascaputusan MK itu, Banggar han- na umumnya investor punya keingi- negara. Banggar tidak lagi disibuk-
ya boleh bersikap menerima atau nan berbeda dan spesifik. Investasi kan de ngan konfirmasi pengeluaran
menolak atas usulan anggaran yang kilang minyak, memang, sangat be- anggar an dengan memberi tanda
diajukan pemerintah. Putusan ini sar, sekitar 9 miliar dollar AS untuk bintang. Inilah politik anggaran
sangat diterima DPR. kilang berkapasitas 300 ribu barel masa depan. (Tim Laput)
per hari. Sementara keuntungannya
Dengan begitu, Banggar bekerja hanya 2%.
PARLEMENTARIA EDISI 115 TH. XLIV, 2014 9